"Dor!"
Ara langsung membuka matanya yang semula tertutup karena ketakutan. Dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah… Alex.
"Happy birthday and happy new year, sayang" ucap Alex
Ya, Ara berulang tahun tepat di tanggal 1 Januari. Dan ini adalah ulang tahunnya yang ke 18.
Ara menatap Alex dengan mata berkaca-kaca, bukan karena terharu, tapi karena kesal. Apalagi saat melihat pisau yang tadi dilihatnya dalam kegelapan ternyata bukanlah pisau tajam, melainkan pisau untuk memotong kue.
"Kak Alex!" jerit Ara kesal
"Hiks… hiks… Ara takut tau?" gadis itu mulai menangis
Alex yang melihat hal itu pun terkejut bukan main, "Eh jangan nangis dong, sayang. Aku minta maaf kalau bikin kamu takut, aku cuma pengen bikin kejutan buat kamu"
Alex segera memeluk Ara dengan erat. Dia sudah bisa menebak hal seperti ini akan terjadi, hanya saja dia pikir Ara akan memukulnya karena kesal, tapi ternyata gadisnya ini malah menangis.
"Sstt… jangan nangis dong hm? Masa' kamu nangis di hari ulang tahun kamu sendiri, apalagi ini tahun baru, harusnya kamu rayain sambil senyum, bukannya nangis" Alex menghapus air mata di pipi Ara
Ara pun mengangguk lalu mengikuti langkah Alex yang mengatakan jika mereka akan pergi ke taman belakang rumah karena Alex menyiapkan kue ulang tahunnya di sana.
"Ayah sama bunda mana, kak?" tanya Ara saat Alex memakaikannya jaket agar tidak kedinginan
"Di taman belakang" jawab Alex
Dia menggandeng tangan Ara lembut dan mengajaknya berjalan menuju taman belakang.
"Eh bentar" kata Alex menghentikan langkahnya, diikuti oleh Ara
Alex pun berpindah ke belakang tubuh Ara lalu menutup matanya dengan telapak tangannya yang besar.
"Kok ditutup?" protesnya
"Aku punya hadiah buat kamu, jadi aku tutup mata kamu biar makin surprise"
"Emang hadiahnya nggak dibungkus?" tanya Ara
Gadis itu berjalan perlahan-lahan dengan dibimbing oleh Alex.
"Nggak bisa dibungkus" jawab Alex untuk pertanyaan Ara tadi
Setelahnya Alex terdiam, mana mungkin hadiahnya itu bisa dibungkus. Kalaupun Alex berhasil membungkusnya, dia yakin keesokan harinya dia tidak akan baik-baik saja. Sungguh.
Sedangkan Ara menerka-nerka dalam hati, memangnya hadiah apa yang Alex siapkan untuknya hingga tidak bisa dibungkus.
"Belum sampai ya, kak?" tanya Ara
"Bentar lagi" jawab Alex
Setelah sampai, Alex pun membuka telapak tangannya yang sedari tadi dia gunakan untuk menutup kedua mata Ara.
"Surprise!" ujar Alex sambil merangkul bahu Ara
Ara mengerjapkan matanya terkejut, dia tidak bermimpi bukan. Apakah hadiah yang Alex maksud tadi adalah… mama dan papanya?
"Kak…" Ara menatap Alex tak percaya
"Kamu nggak mau peluk mama-papa kamu? Katanya kangen" balas Alex
Mata Ara kembali berkaca-kaca, dia langsung memeluk tubuh suaminya dengan erat, "Makasih, kak Alex" gumam Ara
"Sama-sama. Aku bakal berusaha lakuin apapun yang bikin kamu seneng" balas Alex
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl [Tamat]
General Fiction[CERITA INI HANYA ADA DI WATTPAD (DI AKUN INI), SELAIN ITU PASTI PLAGIAT] seperti apa jadinya jika seorang CEO mesum menikah dengan seorang gadis SMA yang sangat polos? karena itulah yang sedang dialami oleh Alex Dirgantara, seorang CEO muda berumur...