[38] Kejutan

118K 10.6K 579
                                    

"Dor!"

Ara langsung membuka matanya yang semula tertutup karena ketakutan. Dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah… Alex.

"Happy birthday and happy new year, sayang" ucap Alex

Ya, Ara berulang tahun tepat di tanggal 1 Januari. Dan ini adalah ulang tahunnya yang ke 18.

Ara menatap Alex dengan mata berkaca-kaca, bukan karena terharu, tapi karena kesal. Apalagi saat melihat pisau yang tadi dilihatnya dalam kegelapan ternyata bukanlah pisau tajam, melainkan pisau untuk memotong kue.

"Kak Alex!" jerit Ara kesal

"Hiks… hiks… Ara takut tau?" gadis itu mulai menangis

Alex yang melihat hal itu pun terkejut bukan main, "Eh jangan nangis dong, sayang. Aku minta maaf kalau bikin kamu takut, aku cuma pengen bikin kejutan buat kamu"

Alex segera memeluk Ara dengan erat. Dia sudah bisa menebak hal seperti ini akan terjadi, hanya saja dia pikir Ara akan memukulnya karena kesal, tapi ternyata gadisnya ini malah menangis.

"Sstt… jangan nangis dong hm? Masa' kamu nangis di hari ulang tahun kamu sendiri, apalagi ini tahun baru, harusnya kamu rayain sambil senyum, bukannya nangis" Alex menghapus air mata di pipi Ara

Ara pun mengangguk lalu mengikuti langkah Alex yang mengatakan jika mereka akan pergi ke taman belakang rumah karena Alex menyiapkan kue ulang tahunnya di sana.

"Ayah sama bunda mana, kak?" tanya Ara saat Alex memakaikannya jaket agar tidak kedinginan

"Di taman belakang" jawab Alex

Dia menggandeng tangan Ara lembut dan mengajaknya berjalan menuju taman belakang.

"Eh bentar" kata Alex menghentikan langkahnya, diikuti oleh Ara

Alex pun berpindah ke belakang tubuh Ara lalu menutup matanya dengan telapak tangannya yang besar.

"Kok ditutup?" protesnya

"Aku punya hadiah buat kamu, jadi aku tutup mata kamu biar makin surprise"

"Emang hadiahnya nggak dibungkus?" tanya Ara

Gadis itu berjalan perlahan-lahan dengan dibimbing oleh Alex.

"Nggak bisa dibungkus" jawab Alex untuk pertanyaan Ara tadi

Setelahnya Alex terdiam, mana mungkin hadiahnya itu bisa dibungkus. Kalaupun Alex berhasil membungkusnya, dia yakin keesokan harinya dia tidak akan baik-baik saja. Sungguh.

Sedangkan Ara menerka-nerka dalam hati, memangnya hadiah apa yang Alex siapkan untuknya hingga tidak bisa dibungkus.

"Belum sampai ya, kak?" tanya Ara

"Bentar lagi" jawab Alex

Setelah sampai, Alex pun membuka telapak tangannya yang sedari tadi dia gunakan untuk menutup kedua mata Ara.

"Surprise!" ujar Alex sambil merangkul bahu Ara

Ara mengerjapkan matanya terkejut, dia tidak bermimpi bukan. Apakah hadiah yang Alex maksud tadi adalah… mama dan papanya?

"Kak…" Ara menatap Alex tak percaya

"Kamu nggak mau peluk mama-papa kamu? Katanya kangen" balas Alex

Mata Ara kembali berkaca-kaca, dia langsung memeluk tubuh suaminya dengan erat, "Makasih, kak Alex" gumam Ara

"Sama-sama. Aku bakal berusaha lakuin apapun yang bikin kamu seneng" balas Alex

My Innocent Girl [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang