"Kak Alex!" jerit Ara saat Alex mencipratkan air kolam ke arah Pushy hingga kucing itu basah
Alex hanya terkekeh dengan wajah tak berdosa, sedangkan Ara menatapnya dengan berkaca-kaca.
Hah? Berkaca-kaca? Alex langsung mendekat ke arah istrinya itu. Jangan-jangan Ara marah padanya.
"Sayang, kamu kenapa?"
"Kak Alex jahat!" ujar Ara kesal
Dia menggendong Pushy yang sudah basah masuk ke dalam rumah. Tentu saja Alex mengikutinya. Dia tidak ingin hanya karena seekor kucing bernama Pushy itu Ara menjadi marah padanya.
"Sayang" panggil Alex yang tidak dihiraukan oleh si empunya nama
Ara masuk ke dalam kamarnya dan langsung menutup serta mengunci pintu kamarnya sebelum Alex masuk.
"Sayang" panggil Alex sambil mengetuk pintu kamar
"Sayang, kok dikunci sih? Aku kan belum masuk" lanjutnya
"Bodo amat! Kak Alex jahat! Pushy kan jadi kedinginan, Pushy itu masih kecil tau?!" balas Ara kesal
Di dalam kamar dia segera mencari handuk kering untuk mengeringkan bulu-bulu kucingnya.
"Kamu jangan gitu dong… aku kan cuma pengen ngajak Pushy main" bujuk Alex
Alex yang tidak mendengar balasan dari dalam kamar akhirnya berkata, "Sayang, kamu jangan ngambek gitu dong… Bukain pintunya"
"Nggak mau, Ara masih ngambek" balas Ara dari dalam kamar
"Masa' kamu mau biarin aku diluar terus sih?" tanya Alex memelas
"Ara bukain pintunya kalau bulunya Pushy udah kering semua"
"Shit!" umpat Alex dalam hati
Dia ragu Ara akan membuka pintu kamarnya dalam waktu dekat, karena tadi dia bisa melihat hampir seluruh bulu Pushy basah karena ulahnya.
Sekarang Alex menyesal karena terus mencipratkan air ke Pushy. Setiap kali kucing itu kabur ke pinggir kolam yang lain, Alex akan tetap mencipratkan air padanya.
"Please deh, di sini gue ngerasa jadi suami terbuang. Kenapa Ara lebih peduli ke Pushy sih daripada ke gue?" monolog Alex dengan wajah yang sangat melas
"Kalah ganteng? Nggak mungkin, Ara aja bilang kalau gue itu ganteng, apalagi Pushy kan cewek. Kalau kalah imut? Njir, pasti itu. Tapi kan gue juga imut. Argh!" Alex mengacak rambutnya frustasi
*#*
Alex terkantuk-kantuk di depan pintu kamarnya, sudah 3 jam dia menunggu Ara membuka pintu kamar, tapi sampai sekarang gadis itu belum juga membukanya.
"Ara…" panggil Alex lelah sambil menyandarkan kepalanya di pintu dalam posisi duduk di lantai
"Alex, kamu kenapa kayak gelandangan gitu?" tanya Sinta saat melihat wajah kusut putranya yang sedang duduk di depan pintu kamar
Alex menatap bundanya kesal karena menyebutnya gelandangan, padahal wanita itu kan bundanya sendiri.
"Dikunciin Ara?" tebak Sinta
Alex mengangguk sambil menunjukkan wajah cemberut membuat Sinta tertawa.
"Rasain kamu" ujar Sinta meledek
"Bunda apaan sih?! Bukannya bantuin anaknya, eh malah diejek" gerutu Alex
"Lagian kenapa sampai dikunciin sama Ara?"
"Gara-gara Alex nyiram Pushy pakek air kolam"
Sinta kembali tertawa karena mendengar alasan konyol menantunya untuk mengunci Alex di luar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl [Tamat]
General Fiction[CERITA INI HANYA ADA DI WATTPAD (DI AKUN INI), SELAIN ITU PASTI PLAGIAT] seperti apa jadinya jika seorang CEO mesum menikah dengan seorang gadis SMA yang sangat polos? karena itulah yang sedang dialami oleh Alex Dirgantara, seorang CEO muda berumur...