Astaghfirullah, berdosa banget aku yang lupa up tadi pagi ಥ_ಥ
Tadinya tuh aku mau up, tapi ternyata lupa, soalnya aku belum bikin pengingat up MIG di kalender HP (╯︵╰,)
Maap deh maap
*#*
Sejak pagi, Ara hanya berbaring di atas tempat tidur, membuat Alex keheranan. Tumben sekali istrinya itu belum berkutat di dapur seperti pagi-pagi sebelumnya.
"Sayang, kamu sakit?" tanyanya
Ara yang sedang tidur telungkup di atas kasur hanya menggelengkan kepalanya.
"Terus kenapa? Kok belum bangun? Kamu nggak masak?"
"Kak Alex masak sendiri aja ya? Ara males banget buat bangun" ucap Ara pelan
"Aku nggak masalah kalau masak sendiri, tapi beneran kamu nggak pa-pa?" tanya Alex sekali lagi
"Nggak pa-pa" jawab Ara
"Yaudah aku mau masak dulu, kamu mau dibikinin apa buat sarapan?"
"Terserah" jawab Ara
Alex mendengus pelan, kenapa kaum hawa selalu saja mengatakan itu, membuat kaum adam selalu saja kebingungan.
Ya, tapi setidaknya Alex beruntung karena Ara lah wanitanya, karena sekalinya dia berkata 'terserah', maka Ara memang benar-benar berniat mengatakan itu. Dia tidak akan protes pada apapun pilihan suaminya nanti.
"Kalau butuh apa-apa panggil aku ya?" pesan Alex sebelum keluar kamar
Ara hanya mengangguk singkat lalu mendudukkan dirinya saat Alex telah keluar.
"Ish… perut aku kok kayak kembung ya? Masa' aku masuk angin sih?" gumam Ara sambil menepuk-nepuk perutnya sendiri
"Ah bodo amat" lanjutnya lalu membaringkan tubuhnya
*#*
"Kak Alex…" panggil Ara sambil membuka matanya
Dia menolehkan kepalanya ke setiap sudut kamar dan tidak mendapati Alex dimanapun. Ah, dia ingat, tentu saja Alex sudah berangkat ke kantor, bahkan tadi dia sudah pamit padanya.
Ara memegang kepalanya yang sedikit sakit, apa mungkin karena dia tidur lagi di pagi hari hingga siang?
Ara tidak ingin memusingkan hal itu, dia pun turun dari atas ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah beberapa saat, Ara keluar dengan pakaian rumahannya, dia berjalan menuju dapur dan mencari camilan untuk menemaninya menonton televisi.
Namun sebelum sampai di dapur, bel rumahnya berbunyi dan mengharuskannya untuk membuka pintu.
"Kalian?!" Ara memekik senang dan langsung memeluk dua gadis di depannya
"Aku kangen banget sama kalian" lanjutnya sambil mengajak kedua gadis itu masuk
"Kita juga kangen banget sama kamu" balas Yasmeen yang diangguki oleh Chika
"Lagian, kamu kenapa lanjut di Amerika coba?" sahut Chika
"Kan disuruh Papa" jawab Ara
"Duduk dulu, aku ambilin minum sama camilan" lanjutnya
"Eh nggak usah, Ra. Nanti kalau kita mau, kita ambil sendiri kok" cegah Yasmeen
"Udah, nggak pa-pa" kata Ara lalu melangkah menuju dapur untuk menyajikan hidangan untuk kedua sahabatnya
"Makasih, Ara" ucap Yasmeen dan Chika saat Ara kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl [Tamat]
General Fiction[CERITA INI HANYA ADA DI WATTPAD (DI AKUN INI), SELAIN ITU PASTI PLAGIAT] seperti apa jadinya jika seorang CEO mesum menikah dengan seorang gadis SMA yang sangat polos? karena itulah yang sedang dialami oleh Alex Dirgantara, seorang CEO muda berumur...