[29] Hampir Saja

142K 12.2K 182
                                    

Chapter paling dipaksain, paling jelek, juga paling nggak nge feel bahkan buat aku sendiri sebagai penulis cerita ini. Dahlah… ಥ╭╮ಥ

*#*

Ara terus berjalan sambil menoleh kesana-kemari untuk mencari keberadaan suaminya. Tapi nihil, dia tidak melihat keberadaan Alex di sepanjang jalan.

Ara menghentikan langkahnya saat sampai di pinggir jalan, di sini cukup ramai karena ada beberapa pedagang makanan yang berjualan.

Kak Alex

Sayang, kamu dimana?
Aku udah sampai di rumah
tapi nggak nemu kamu
dimana-mana

Ara berdecak kesal melihat pesan dari Alex, kalau begitu percuma saja dia berjalan sendirian dari rumah ke sini.

Ngeselin
Ara tadi mau nyusulin
kak Alex tau?!

Kenapa nyusulin aku?
Kamu dimana sekarang?
Aku jemput, udah malem

Nggak usah, Ara bisa
pulang sendiri

Kamu dimana? Aku mau
jemput kamu

Nggak usah, Ara bisa
pulang sendiri ke rumah,
kak Alex nggak perlu
jemput

Setelah itu Ara memasukkan handphonenya ke dalam saku celana jeans yang dipakainya.

Beberapa kali handphonenya bergetar menandakan ada pesan dan telpon masuk, tapi Ara menghiraukannya. Itu pasti dari Alex, dan Ara masih kesal dengan suaminya itu.

Ara terus berjalan kembali ke rumahnya, namun dia merasa sedikit ketakutan saat sampai di sebuah jalan yang tidak diterangi oleh lampu jalan. Tadi dia berlari saat melewati tempat itu, dan sekarang dia akan melakukannya lagi.

Ara mengambil ancang-ancang dan mulai berlari, namun di tengah jalan dia dihadang oleh tiga pria dengan tampang preman.

Ara mematung karena ketakutan, mau apa mereka.

"Eh ada Eneng cantik, mau kemana? Kok buru-buru" tanya salah satu dari mereka dengan nada menggoda

Dia hendak menyentuh dagu Ara namun gadis itu menepis tangannya.

Ara memundurkan tubuhnya, tapi setelah beberapa langkah dia merasakan ada seseorang di belakangnya yang menghalanginya untuk mundur.

Ara sangat berharap itu adalah Alex yang hendak menjemputnya, namun dia salah, itu adalah salah satu preman yang tadi mencegatnya.

Ketiga preman itu menarik Ara dengan paksa ke arah gang sempit dan gelap di dekat sana.

Ara berusaha memberontak sekuat tenaga, tapi dia juga merasa ragu bisa lepas dari ketiga preman itu, bagaimanapun juga dia hanya seorang gadis tidak berdaya, sedangkan preman itu ada tiga orang.

"Kalian mau bawa Ara kemana?! Ara mau pulang! Ara nggak mau ikut kalian!" ujar Ara yang masih belum menyerah untuk lepas dari ketiga preman yang menariknya

"Oh, jadi namanya Ara ya?" kata salah satu preman itu sambil menatap Ara menggoda

Ara semakin ketakutan saat dia dipojokkan di dinding gang yang dimasukinya.

"Mau main sama kita nggak?" tanya si preman pada Ara

"Ma-main?" tanya Ara ketakutan

"Iya, main. Tapi mainnya harus sambil buka baju" lanjut preman lainnya

My Innocent Girl [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang