Alex sedang duduk di atas kasur sambil menatap Ara yang sedang sibuk mengerjakan PR nya di meja belajar.
Beberapa saat kemudian dia mendapatkan pesan dari Devan jika dia harus menyelesaikan sebuah berkas karena besok harus sudah siap untuk dibawa meeting.
"Sayang, aku mau ke ruang kerja aku ya?" pamit Alex pada Ara
"Hm" Ara hanya membalasnya dengan gumaman tanpa menoleh
Alex pun keluar dari kamar. Saat menuruni tangga, dia menoleh ke sekeliling dan mendapati bahwa hanya ada dia dan Ara di rumah saat ini.
Chandra dan Sinta sedang berkunjung ke rumah salah satu saudaranya, sedangkan bi Inah izin pulang kampung karena anaknya sedang sakit.
Alex terus berjalan hingga memasuki ruangannya dan mulai mengerjakan pekerjaannya.
"Ah anjir, banyak banget" keluhnya
"Si Devan juga kenapa baru ngasih tau sekarang, padahal kan gue mau tidur sambil meluk Ara" lanjutnya menggerutu
*#*
Jder...
Ara tersentak kaget saat mendengar suara petir di luar sana, diikuti dengan hujan deras yang tiba-tiba turun.
Ara segera menutup bukunya lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar.
"Kak Alex…" panggilnya pelan
"Kak Alex" panggil Ara lebih keras
Dia sangat ketakutan dengan suara petir, apalagi kilatan-kilatan cahaya di langit itu terlihat sangat mengerikan.
"Kak Alex, kakak dimana?"
Tadi Ara memang tidak terlalu mendengar ucapan Alex yang berpamitan akan pergi ke ruang kerjanya, karena dia terlalu sibuk mengerjakan PR.
"Kak Alex…" lirih Ara
Ctak...
Ara semakin ketakutan saat tiba-tiba listrik padam, tubuhnya meluruh ke lantai yang dingin karena ketakutan.
"Hiks… hiks… kak Alex… Ara takut…" lirihnya mulai terisak
*#*
Sementara itu di ruang kerja Alex, pria itu tanpa sengaja tertidur di atas mejanya karena kelelahan mengerjakan pekerjaannya.
Perlahan dia mulai membuka matanya dan mendapati sekelilingnya begitu gelap.
Alex meraba meja untuk mencari handphonenya. Setelah mendapatkannya, Alex menyalakan senter yang ada di handphonenya lalu berjalan keluar sambil sesekali mengucek matanya.
"Ara udah tidur belum ya?" gumamnya
Cklek...
Alex membuka pintu kamarnya dan mengarahkan sinar senter ke sekeliling.
"Ara" panggilnya saat tidak mendapati Ara dimana pun
"Hiks… hiks…"
Alex langsung menolehkan kepalanya dan mengarahkan cahaya senternya ke salah satu sudut kamar.
"Ara" ujarnya khawatir saat melihat gadis itu memeluk lututnya sambil menangis
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Alex khawatir
Ara mendongak perlahan lalu langsung memeluk Alex dengan sangat erat.
"Hiks… hiks… takut…" lirih Ara
"Sstt… it's okay, ada aku" kata Alex berusaha menenangkan
Dia mengelus-elus punggung Ara dan mengeratkan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl [Tamat]
Ficção Geral[CERITA INI HANYA ADA DI WATTPAD (DI AKUN INI), SELAIN ITU PASTI PLAGIAT] seperti apa jadinya jika seorang CEO mesum menikah dengan seorang gadis SMA yang sangat polos? karena itulah yang sedang dialami oleh Alex Dirgantara, seorang CEO muda berumur...