[1] Pernikahan

642K 36.1K 10.2K
                                    

Alex Dirgantara, pria itu hanya menatap para tamu undangan yang sedang ke sana kemari di sebuah ballroom hotel tempat pernikahannya.

Ya, pernikahannya. Rasanya dia masih tidak percaya jika sekarang dia sudah menikah. Apalagi dengan seorang gadis SMA yang baru saja naik ke kelas 12.

"Gila sih anjir!" batin Alex sambil menatap gadis yang duduk di sebelahnya

"Lo nggak capek senyum terus?" tanya Alex karena sedari tadi melihat istrinya itu tersenyum

Padahal biasanya kan seorang gadis SMA yang dijodohkan itu memasang wajah sedih atau terpaksa gitu. Lah ini malah senyum-senyum. Alex dibuat heran olehnya.

"Kata mama harus murah senyum, nggak boleh pelit" jawabnya

Alex menghela napas, "Gue yakin nih anak polosnya kelewatan. Firasat gue nggak bakalan salah. Yakin deh"

"Kok ngelamun kak?" tanya gadis itu dengan memiringkan sedikit kepalanya dengan wajah menggemaskan

"Anjir! Jadi pengen gue bawa ke kamar kan"

"Kak" panggil gadis itu lagi

"Udah diem, balik senyum lagi aja kayak tadi, biar kering sekalian itu gigi" ujar Alex

Queensha Arabella, gadis itu biasa disapa Ara. Dia mengangguk membalas ucapan Alex lalu kembali tersenyum menatap para tamu yang mungkin saja tidak menatapnya balik.

"Anjir… parah nih cewek. Mau-mau aja gue suruh kayak gitu" Alex rasanya ingin mengumpat di hadapan istrinya itu

*#*

Acara akad dan resepsi pernikahan hanya diadakan sampai sore hari, karena tamu yang diundang memang tidak terlalu banyak.

Alex lah yang memintanya seperti itu, agar yang menghadiri pernikahannya tidak terlalu banyak dan membuat istrinya lelah. Padahal sebenarnya dialah yang lelah, Ara hanya dia jadikan alasan agar orang tuanya setuju.

Dan di sinilah Alex dan Ara sekarang, di kamar Alex yang ada di rumah orang tuanya.

Alex mandi terlebih dahulu lalu turun ke meja makan untuk makan malam bersama, sedangkan Ara baru masuk ke dalam kamar mandi saat Alex telah keluar dari sana.

"Malem, Bun, Yah, Kak" sapa Ara saat dia baru turun dari kamar Alex yang ada di lantai atas

Semua mata memandang ke arahnya termasuk Alex yang langsung melotot.

Sinta yang merupakan bunda Alex langsung meraup wajah anaknya agar berhenti menatap menantunya.

Alex tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya sambil menelan ludah susah payah.

"Shit! Kalau gini ceritanya gue bakalan tersiksa setiap hari" batin Alex

Ara berjalan lalu duduk di kursi samping Alex dan melempar senyum pada suaminya itu. Alex membalas senyumannya dengan sedikit terpaksa.

Tring...

Semuanya menatap ke arah Alex yang tidak sengaja menjatuhkan sendoknya.

"Nggak usah diambil, ambil yang baru aja, Lex" kata Sinta

"Nggak pa-pa, Bun. Masa' dibiarin aja di lantai" balas Alex yang menundukkan tubuhnya untuk mengambil sendok di bawah meja

Tanpa sengaja matanya melirik ke arah paha Ara yang terbuka. Itulah yang tadi membuatnya melotot, istrinya itu hanya mengenakan hotpants yang menutupi setengah pahanya.

Alex memejamkan matanya, jika tidak maka dia tidak tahu akan memandangi pemandangan itu sampai kapan.

*#*

My Innocent Girl [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang