6.2 || Kejadian tak terduga

15.8K 1K 57
                                    

Selamat  membaca!🍂

"KAK FISA!" teriak Gress yang langsung terduduk dekat Fisa yang sudah bersimbah darah.

Gress memangku kepala Fisa dan mencoba membangunkannya meskipun itu mustahil. Darah terus keluar dari tubuh Fisa.

"Kak Fisa, bangun kak. Bangun!" Pekik Gress sambil menangis menepuk-nepuk pipi Fisa.

"To-tolong bawa kemobil saya!" Ujar Gress pada semua warga yang tengah mengerubungi mereka.

Gress menyeka air matanya dan langsung berlari kearah mobilnya untuk mengantar Fisa segera kerumah sakit.

"Bertahanlah kak, Gress nggak tahu lagi kalau kakak nggak ada. Kak G-Gefa bakalan terpuruk kak. Gress nggak mau itu terjadi hiks" ujar Gress sambil mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh sedangkan Fisa dibaringkan dikursi penumpang.

Dalam 10 menit Gress sudah tiba dirumah sakit. Dia berteriak pada suster yang lewat untuk membawa tubuh Fisa agar cepat ditangani.

"CEPAT! KALIAN INI LAMA SEKALI" pekik Gress panik

Gress mendorong brangkar diiringi dengan suster yang membantunya. Saat Fisa sudah dibawa ke ruang ICU dia terduduk dikursi tunggu. Tubuhnya lemas dan air mata yang tak henti-hentinya turun.

"Bagaimana ini, gimana Gress ngomong sama kak Gefa!" Ujar Gress sambil mengacak-ngacak rambutnya.

Gress bangkit dari duduknya dan memberanikan diri untuk menghubungi Gefa walau dengan perasaan cemas.

"Hh-hallo"Gress terbata ketika Gefa sudah mengangkat panggilannya.

"Iya dek? Ada apa? Tumben telpon kakak jam segini"

"K-kak hiks... kak-"

"Ada apa dek? Kamu nangis? Kenapa? Siapa yang sudah bikin kamu nangis?" Nada yang dilontarkan Gefa terdengar cemas.

"Kak Fisa dia... dia k-kecelakaan"

Hening!

Tidak ada sahutan dari Gefa, Gress sudah mengigit kuat bibirnya dan air mata kembali luruh.

"K-kamu nggak bercandakan Gress? JANGAN BOHONG!"

Gress memejamkan matanya erat, badannya sudah panas dingin mendengar suara Gefa.

"Kakak ke RSU Medika. Nanti Gress jelasin kronologinya disini"

Setelah mengucapkan itu, Gress langsung menutup panggilannya sepihak. Dia syok dengan kejadian ini yang sangat tiba-tiba.

"Gress bodoh, Gress bodoh hiks. Kenapa biarin kak Fisa berkunjung ketoko Gress kenapa? Kalau kak Fisa tidak pergi mungkin ini nggak bakal terjadi. Ini salah Gress hiks" Gress memukul-mukul kepalanya tanda pelampiasan.

"Kak Fisa, bertahanlah kak. Kasihan kak Gefa" lirih Gress

■■■■■

Setelah mendapat telpon dari Gress, pikiran Gefa buyar sudah. Dia sama sekali tidak menyangka ini akan terjadi, ternyata beberapa jam yang lalu Fisa mengiriminya pesan dan meminta izin untuk mengunjungi toko Gress dan dia baru membukanya sekarang karena tadi tengah meeting dengan koleganya.

"Shit!" Umpat Gefa sambil berlari keluar kantornya dengan terburu-buru.

Dia tanpa pikir panjang berlalu keluar dari meetingnya. Biarlah dia dicap tidak professional, sekarang yang terpenting adalah keadaan Fisa.

"Lho, Gefa! Lo mau kemana?" Teriak Deral saat Gefa melewatinya.

Tanpa menyahut panggilan Deral, dia terus saja berlari dan masuk kedalam mobilnya. Tak disangka ternyata Deral mengejarnya dan mengambil alih bangku kemudi karena dia tidak akan membiarkan Gefa berkendara seorang diri dengan keadaan kacau seperti ini.

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang