2.8 || Menduga-duga

17K 1.3K 6
                                    

Selamat     membaca!🍂

Sehabis bel pulang berbunyi, Gress langsung pergi keparkiran untuk menghentikan taksi yang lewat sebelum kelas Deral juga Gefa bubaran.

Beruntung, taksi yang lewat kosong sehingga Gress cepat-cepat masuk sebelum kepergok kabur oleh Deral. Didalam taksi, Gress bernafas lega karena berhasil lolos. Rasanya seperti buronan saja

Setelah membayar argo, Gress keluar dan segera masuk kedalam kamarnya. Rumah sepi, karena orangtuanya belum pulang dan hanya menyisakan mang Ujang juga bik Num dengan tambahan tukang kebun saja.

Pada saat berlari terpogoh-pogoh, Gress dikejutkan oleh seseorang yang menepuk bahunya.

"Yaampun bik, Gress kaget tahu" kesal Gress karena mengira pelakunya adalah Gefa

"Ya maaf non, kenapa lari-larian coba?" Heran bik Num

Gress menyengir,"enggak bik. Oh iya, kalo kak Gefa cari Gress bilang aja kalo Gress lagi tidur yah soalnya ngantuk"

"Enggak makan dulu non?"

"Enggak bik, nanti aja deh"

Gress masuk kekamarnya dan segera membersihkan diri. Setelah selesai berpakaian Gress tiduran diatas kasur dengan pandangan yang mengarah atap kamarnya

Pikirannya jatuh pada kejadian siang tadi, Gefa punya pacar dan tidak memberitahu dirinya yang notabene adalah adiknya sendiri. Setidak pentingnya kah Gress dihidup Gefa? Bahkan Deral sekalipun kenapa membohonginya? Bagimana perasaan Jeje ketika mengetahui hal ini? Kenapa mereka berbohong?

Itulah kira-kira yang sedang dipikirkan oleh Gress sekarang, sakit rasanya ketika kamu tidak dihargai sama sekali terlebih oleh orang-orang yang kamu sayangi. Tak terasa air mata Gress jatuh membasahi bantal, Gress paling benci dengan namanya pembohong.

"Apa Gress enggak berhak tahu yah? Kenapa mereka bohong sama Gress kenapa? Hiks... apa salah Gress sama mereka? Apa pernah Gress mengumbar rahasia mereka? Sehingga Gress tidak dipercaya lagi. Haha, Gress semiris ini ternyata" Gress menangis dengan memukul boneka patrick pemberian Deral tempo lalu, semoga dengan cara ini dia bisa menyalurkan rasa kesalnya.

■■■■■

Gefa juga Deral tengah panik mencari keberadaan Gress yang tidak ada dikelasnya. Deral panik karena Gress tidak bisa dihubungi, bahkan chat darinya pun sama sekali tidak ada balasan.

"Der? Gimana nih! Adek gue pasti marah banget sama gue? Gue salah karena enggak ngasih tahu ini... gue bodoh! Gue gabisa jaga dia" lirih Gefa yang terduduk di kursi taman

Deral ikut duduk disisi Gefa, "kita sama-sama salah Gef. Karena waktu itu Gress nanya sama gue, sedangkan gue bohong sama dia. Gue enggak bermaksud itu Gef"

Gefa menepuk bahu Deral,"udah itu semua sudah berlalu. Ayo kita cari adek gue, siapa tahu udah pulang duluan"

Deral mengangguk semangat dan pergi bersama Gefa kekediaman rumah Bilar. Deral tak henti-hentinya berdo'a supaya gadisnya tidak apa-apa.

Mereka sampai dirumah Gefa, tak menunggu lama mereka langsung masuk kedalam rumah. Gefa melihat bik Num yang sedang mengepel lantai, dia berjalan kearah bik Num

"Bik, Gress udah pulang? Dia enggak papakan? Terus dimana dia sekarang?" Tanya Gefa beruntun

"Non Gress udah pulang den, katanya lagi capek jadi enggak mau diganggu dulu" jawab bik Num yang membuat kedua laki-laki itu menghela nafas lega.

"Makasih bik" ujar Deral

Gefa mengajak Deral untuk pergi kekamar Gress, namun pada saat membuka pintu ternyata dikunci dari dalam.

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang