Selamat membaca!🍂
"Yah, kok Gress belum ngehubungin kita ya?" Tanyanya pada Freedy
"Ini baru juga 1 jam setengah, perjalanan ke Bangkok kan menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam Gef. Mungkin masih dipesawat kali, ayah juga hubungin bodyguard nggak ada yang angkat" jawab Freedy
Freedy dan juga Gefa tengah berada diruang keluarga, dan Vani yang tengah didapur menyiapkan cemilan untuk mereka.
Gefa harap-harap cemas, entah kenapa hatinya seolah gelisah sekarang. Semoga saja tidak terjadi sesuatu yang buruk pada adiknya.
Saat pikirannya tengah kalut, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan deringan telpon rumah disebelah Gefa.
"Halo, dengan siapa ini?"
"Maaf pak, saya petugas dari Bandara ingin menyampaikan bahwa Gressya aurelidya bilar yang tadi memesan tiket ke Bangkok, pesawatnya jatuh dan semua korban tidak ada yang selamat. Kalau bapak tidak percaya boleh ke Bandara untuk sesi pengecekkan jenazah"
Gefa mematung, apa katanya? Adiknya tidak selamat? Yang benar saja! Gress sudah janji ingin kembali mana mungkin adiknya ingkar? Dia bohong... ya pasti bohong.
"ANDA JANGAN TIPU KAMI! KAU BOHONG BUKAN? JANGAN MENGADA-NGADA. ADIK SAYA PASTI SELAMAT" teriak Gefa penuh emosi
"Maaf pak, kalau bapak tidak percaya boleh datang kamari. Permisi saya tutup"
Tubuh Gefa lemas sekarang, bahkan air matanya sudah menetes keluar. Tidak-tidak Gress pasti kembali.
"Gefa ada apa? Cerita sama ayah?" Tanya Freedy khawatir bahkan Vani yang didapur pun terkejut karena mendengar teriakan Gefa.
"Gefa ada apa? Kamu kenapa teriak?" Tanya Vani panik
"Gress yah ma.... pesawat y-yang ditumpangi Gress jatuh"
Penjelasan dari Gefa membuat kedua orangtuanya diam mematung, bahkan Vani yang tengah berdiri pun tumbang karena tidak bisa menopang tubuhnya... dia syok, bagaimana ini bisa terjadi?
"Kamu bohong Gefa. Jelasin yang sebenarnya" tekan Freedy meminta penjelasan.
Karena tidak mendapatkan jawaban dari Gefa, Freedy menyalakan televisi berharap ada berita yang menayangkan kebenaran jatuhnya pesawat itu.
Disana tertera berita yang menayangkan secara live kecelakaan pesawat menuju Bangkok. Mereka yang melihat itu terkejut, jadi.... semua ini Fakta?
"NGGAK! GRESS NGGAK MUNGKIN MENINGGAL!..... GRESS PULANG SAYANG, MAMA TAHU KAMU MASIH HIDUP... GRESSSSS HIKS" teriak Vani sambil terduduk dilantai dengan air mata yang berlinang
Freedy berjalan mendekat kearah Vani, membawa Vani kedalam pelukannya dan mencoba menenangkan Vani walaupun dirinya tengah kalut sekarang.
"Yah... Gress nggak mungkin ninggalin kita kan yah?.... AYAH JAWAB" pekik Vani saat mereka bungkam
"Mam, mama tenang yah" ujar Gefa
"MANA BISA MAMA TENANG HAH? Gress anak mama! Mama yang rawat dia.... mama nggak rela Gress nggak ada ... MAMA NGGAK RELA" ujar Vani sambil menangis sesegukkan.
"Kita ke Bandara sekarang" ajak Freedy
"Gress.... pulang nak! Mama tahu kamu masih hidup. Gress hiks hiks" racau Vani lemah sebelum kesadarannya menghilang.
"MAMA" pekik Gefa
"Kita bawa mama kekamar... kamu jaga mama kamu dirumah yah. Biar ayah yang kesana sekarang" ujar Freedy sambil menggendong Vani dan memanggil bik Num untuk membawa minyak angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Girl (END)
Teen Fiction•Manja •Polos •Lucu •Imut •Mungil •Cantik Kata-kata itu melekat pada gadis bernama Gressya Aurelidya B. dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan sesosok Deral Brata Antapadi. __________________ •Galak •Cuek •Judes •Tampan •Tegas kata-kata itu...