2.2 || Gendra pratama

24.2K 1.8K 42
                                    

Selamat   membaca!🍂

Makasih untuk 1k nya readers, jadi sebagai hadiah dariku. Update part ini dicepeetin. Ini spesial yah, aw pokoknya makasih banget❤

"Dia adalah kakak kalian" jawab Freedy

Gress dan juga Gefa mematung, apa katanya? Kakak? Bukankah Gefa adalah anak pertama? Lantas siapa dia?

"Kakak?" Beo Gefa

Vani menghapus air matanya dan menyuruh Gefa juga Gress duduk dihadapannya.

"Gini sayang, waktu itu mama punya anak pertama banget sama ayah kalian. Waktu itu baru aja mama melahirkan, namun anak mama enggak tertolong diusianya yang masih 12 bulan. Waktu itu, pernapasan kakak kalian terganggu dan akhirnya sesak nafas kemudian kami bawa dia kerumah sakit, namun naas keadaanya tidak tertolong" ujar Vani dengan linangan air mata

Air mata Gress lolos seketika, Gefa mematung mendengar kenyataan ini.

"Jadi Gress punya kakak lagi mah?" Tanya Gress dengan air mata yang sudah membasahi pipinya

"Iya sayang, kak Gendra kakak pertama kalian" jawab Freedy dengan muka berkaca-kaca.

Gress menangis, jika saja kak Gendranya masih hidup, mungkin dia bisa memiliki seorang kakak yang bisa melindunginya juga Gefa. Namun, Gress masih tetap bersyukur walaupun kak Gendra tiada masih ada Gefa yang menjaganya.

"Mama kenapa baru bilang sekarang? Waktu itu Gefa tanya mama malah ngalihin pembicaraan?" Tanya Gefa setengah kesal

"Maafin mama Gef, waktu itu mama enggak mau keinget lagi dan mencoba mengikhlaskan Gendra. Jadi mama mengubur semua tentang kakak kalian, dan jika ada masanya mama ceritain semuanya. Mama tiba-tiba kangen sama dia, mungkin udah lama banget mama enggak jengukin makam dia hiks..."

"Kalo gitu, ayo kita kesana" ujar Gress

"Iya mah, Gefa mau ngasih lihat sama abang kalo Gefa dapet piala" semangat Gefa

Vani juga Freedy tersenyum, mereka kira anak-anaknya akan marah karena sebuah rahasia ini. Namun perkiraan mereka salah, bahkan mereka ikutan sedih dan antusias kemakam kakak mereka.

"Iya, Gefa selamat yah sayang. Mama sama ayah bangga sama kamu" ujar Vani sambil memeluk Gefa

"Makasih mama, kemenangan ini Gefa persembahkan untuk keluarga, juga kak Gendra" ujar Gefa dalam pelukan Vani

Bibir Gress mencebik,"ish kok Gress enggak dipeluk sih? Mama jahat sama Gress" rajuknya

Vani juga Gefa terkekeh,"gak boleh. Ini bunda Gefa" ujar Gefa dengan nada seperti tempo lalu Gress padanya

Wajah Gress makin cemberut, Freedy terkekeh melihatnya. Kemudian, Freedy menarik Gress untuk duduk dipangkuannya

"Enggak papa, kalo enggak dipeluk sama mama. Kan masih ada ayah" hibur Freedy

Gress tersenyum dalam dekapan Freedy, kemudian dirinya mejulurkan lidah pada Gefa seolah mengejek kakak bawelnya itu.

"Udah dong pelukannya. Kita kan mau ke makam abang kalian" ujar Vani

"Ayo, cepet bangun. Go go go, kita pergi" semangat Gress sambil turun dari pangkuan Freedy kemudian berlari ke kamarnya.

"DEK, JANGAN LARI. NANTI JATUH" peringat Gefa yang dibalas Gress dengan cengiran

■■■■■

Keluarga Gresa sudah tiba disebuah TPU, Freedy berjalan memimpin dengan Vani disebelahnya. Gress juga Gefa dibelakang dengan Gress yang membawa keranjang bunga.

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang