Selamat membaca!🍂
"Loh, sayang mau kemana?" Vani bertanya ketika melihat putrinya sudah rapi seperti ingin pergi.
"Gress mau ke supermarket depan yah mah. Dah ma!" Pamit Gress sambil mencium pipi Vani
"Hati-hati sayang, mau sama mang Ujang enggak?" Teriak Vani
"Enggak mah, jalan kaki aja biar sehat!" Balas Gress teriak.
Gress melangkahkan kakinya menyusuri jalan, kendaraan banyak yang masih berlalu lalang, mungkin orang yang baru pulang dari aktivitas kerja mereka. Lampu jalanan sudah dinyalakan yang membuat jalan sedikit terang, ditambah lampu-lampu kendaraan yang menambah terang.
Gress mengeratkan tangannya pada hoodie yang dia pakai karena angin malam yang dingin seolah menusuk kulitnya.
Gress sesekali mulai bersenandung riang mengikuti bait lagu yang dia hapal.
Rambutnya ikut bergerak seiiringan dengan arah angin.Setelah sampai di supermarket, Gress mengambil barang belanjaan yang dia butuhkan dan setelah itu pergi ke kasir.
Saat perjalanan pulang, Gress melihat didepan ada sebuah mobil berwarna hitam dan si pengemudinya keluar.
Namun, Gress melihat bahwa bapak-bapak itu dompetnya jatuh.
"Eh heiii!" Teriak Gress namun sang bapak-bapak itu tak mendengar.
Gress mengambil dompet itu dan mengikuti bapak-bapak itu menuju sebuah caffe.
"PAK TUNGGU!!" teriak Gress.
Dan untungnya di bapak-bapak itu celingukan, dengan cepat Gress berlari dan menghampiri si bapak-bapak itu sebelum beliau pergi.
"Hosh...hosh... pak ini dompetnya jatuh" ujar Gress dengan nafas tersenggal-senggal.
"Loh, dompet saya!" Ujar bapak itu sambil memeriksa saku celananya
"Iya pak, itu tadi jatuh saat bapak keluar dari mobil tadi. Makanya Gress kejar. Cek aja pak, Gress enggak ngambil apa-apa kok"
Si bapak memeriksa dompetnya dan melihat isinya masih sama. Si bapak itu tersenyum,"makasih nak!" Ujar bapak itu sambil melihat wajah Gress lama
"Iya pak sama-sama, kalo gitu Gress pamit yah dah!" Pamit Gress sambil berniat pergi
"Ehh tunggu, mau saya antar?"
"Gausah pak, rumah Gress dekat kok. Gress pamit yah dahh!" Ujar Gress sambil memperlihatkan senyumnya.
Si bapak itu membalas tersenyum, namun sebelum itu dirinya mengusap surai hitam rambut Gress, "hati-hati yah!"
Hati Gress menghangat dia seperti merasakan usapan seorang ayah itu begini.
Gress dengan cepat mengangguk dan si bapak-bapak itu masih memandangi punggung Gress yang perlahan hilang.
■■■■■
Gress sedang menyusun makanan yang dibelinya tadi di kulkas kecil yang berada di kamarnya.
Setelah semua tersusun, dirinya pergi ke kamar mandi dan mengganti bajunya dengan piyama berwarna pech kesukaannya.
Baru saja Gress menutup telponnya namun deringan ponsel membuatnya berdecak malas.
"Nyesel Gress enggak mode pesawatin aja tadi!" Gerutu Gress
Gress dengan ogah-ogahan mengambil ponselnya yang berada di nakas kamar dan terpampang nomor yang tidak dia kenal.
"Halo?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Girl (END)
Teen Fiction•Manja •Polos •Lucu •Imut •Mungil •Cantik Kata-kata itu melekat pada gadis bernama Gressya Aurelidya B. dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan sesosok Deral Brata Antapadi. __________________ •Galak •Cuek •Judes •Tampan •Tegas kata-kata itu...