3.3 || Salah paham

17.9K 1.2K 16
                                    

Selamat    membaca!🍂

"Ares" cicit Gress terkejut ketika mendapati seseorang yang menjulang tinggi dihadapannya. Bagaimana tidak terkejut ketika seorang masalalu ada didepan matanya sendiri?

Ya, Ares adalah mantan kekasih Gress waktu Smp yang kata orang-orang masih dalam cinta monyet. Namun, tak urung Gress menyukai sikap Ares yang baik, lemah lembut terlebih waktu itu Ares memperlakukannya bagai seorang ratu di negeri dongeng.

Namun, pujian itu sirna tatkala Ares kepergok berjalan dengan seorang gadis dan memutuskan hubungan mereka kemudian menghilang bak ditelan bumi.

"Gress apakabar?" Tanya Aress

Gress sebisa mungkin bersikap baik pada laki-laki itu, karena bagaimanapun dia sudah memberi warna dalam hidupnya dulu.

"Em.... baik! Makasih udah nolongin Gress" ujar Gress tulus yang dibalas senyuman manis oleh Ares.

Senyuman itu yang dulu sudah menjadi candunya, tapi sekarang? Hanya angin lalu saja.

"Kenapa diluar? Enggak masuk kelas?" Tanya Ares lagi membuka topik pembicaraan

Gress memandang jam tangan yang bertengger dilengannya dan tersisa waktu 3 menit, Gress kalang kabut dan akan bersiap berlari namun cekalan Ares dilengannya membuat dia terhenti

"Lepasin, Gress mau kekelas. Ini udah telat" kesal Gress yang mencoba melepaskan cekalan Ares. Namun, Ares malah memeluk Gress erat yang membuat Gress mematung karena terkejut

"Maafin Ares...Gress! Maaf banget. Jangan seperti orang asing gini, kita masih bisa jadi teman kan?" Pinta Ares

"Iya, udah lepasin. Gress mau kekelas! Kalo telat nanti dihukum" ujar Gress mengiyakan saja toh dia sudah kepepet waktu jadi tidak ada waktu untuk berdebat.

Ares melepaskan Gress, dan tanpa aba-aba gadis itu langsung berlari tanpa menoleh lagi.

Namun, ada seseorang yang melihat kejadian itu dengan kondisi hati yang suram bak tertimpa badai.

■■■■■

"Deral, beli spidol dong. Ini habis! Kita butuh banget spidol itu buat mempercantik karya kita" pinta Bisma

Kelas Deral tengah mengadakan praktek seni budaya dengan menggambar diatas cartoon dengan tema alam bebas.

Ke-3 sekawan Deral disatukan menjadi 1 kelompok karena guru membebaskan mau berkelompok dengan siapa saja tidak diatur

"Males ah, kok ke gue" tolak Deral dengan mata pokus menggambar seekor burung

"Ya lo kan bawa mobil Der. Udah lah cepetan. Waktu kita mepet loh, lagian enggak jauh juga didepan gerbang sana" titah Gefa

"Lo juga bawa mobil kali, so'soan ke gue " kesal Deral pada Gefa yang hanya cengengesan.

Mau tak mau Deral berangkat disertai dengan wajah masam.

Deral pergi keparkiran setelah meminta izin pada guru piket yang sedang berjaga. Setelah semuanya terbeli, Deral ingin kembali lagi kesekolah namun pandangannya melihat siluet seseorang yang dikenalnya.

"Gress? Kok dia sama laki-laki?" Gumam Deral yang melihat ekspresi wajah Gress yang terlihat kesal

Deral menggeram dalam mobil karena seenak jidatnya laki-laki menyentuh Gress terlebih dia menarik Gress kedalam pelukannya.

"Wah, gabisa dibiarin ini. Gue harus turun. Tapi? Gimana sama guru piket yang ngasih gue waktu?.... arghhh" Deral mengacak-ngacak rambutnya. Hatinya terbakar api cemburu melihat Gress dengan pria lain.

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang