Selamat membaca!🍂
Setelah dari rumah Jeje, Gress pamit pulang karena hari sudah menjelang siang juga dirinya harus membersihkan diri dari keringat akibat menggayuh sepeda yang lumayan jauh jaraknya dari rumah Jeje.
Gress sungguh tidak tega melihat Jeje yang seperti syok juga patah hati, rasanya jahat sekali tiba-tiba datang hanya untuk menceritakan ini diwaktu libur yang seharusnya dinikmati
Namun, bukankah suatu kenyataan jika disembunyikan terus menerus akan terbongkar suatu hari nanti. Begitupun yang dilakukan Gress, karena dia tidak mau Jeje tahu dari oranglain dan salah paham terhadapnya.
Gress menuntun sepedanya untuk masuk pekarangan rumahnya, keringat membanjiri tubuhnya juga matahari yang menyengat seperti membakar kulitnya.
"Loh kok kak Deral masih disini sih, males ah" gumam Gress saat melihat mobil Deral yang masih dalam posisi tadi pagi dia berangkat.
Mau tak mau karena sudah tidak nyaman dengan pakaiannya dan butuh mandi, akhirnya Gress masuk kerumahnya.
Pandangan pertama Gress jatuh pada ke-2 orangtuanya yang sudah pulang dari perjalanan bisnis di Bandung.
"MAMA, AYAH" pekik Gress sambil berlari kearah mereka berdua yang tengah selonjoran diruang keluarga.
"Hai anak mama, gimana kabarnya? Darimana kamu nak?" Tanya Vani
Gress ikut selonjoran dikarpet,"Gress baik mam. Gress habis main kerumah Jeje sekalian sepedaan"
"Ayah, kok natap Gress terus sih. Enggak rindu sama Gress gitu?" Gress mencebikkan bibirnya
Freedy terkekeh,"ya kangen dong pasti, karena enggak ada anak secerewet kamu di Bandung"
"Yaiyalah, Gress kan langka" bangga Gress
"Udah kamu mandi sana, bau keringat tuh" peringat Vani
"Iya mam bentar ah, oh iya kak Gefa kemana?" Ujar Gress berbisik diakhir kalimatnya
"Tuh, diruang tamu. Masa kamu enggak lihat sih? Ada Deral juga disana"
Memang, Saat berlari Gress tidak menengok kanan-kiri, pandangannya terpokus pada kedua orangtuanya.
"Gress mau mandi dulu deh, ayah jangan lupa loh pesanan Gress" ujar Gress
"Udah dikamar kamu sayang, cek aja sana"
Mata Gress berbinar, dia berlari kekamarnya, namun pandanganya jatuh pada jus melon yang tengah dibuat bik Num.
"Bibik, Gress minta" pekik Gress sambil berlari kearah bik Num
"Nih, bibik udah buatin buat non"
Bik Num menyerahkan jus yang dibuatnya untuk Gress yang tidak membutuhkan waktu lama sudah tandas dibuatnya.
"Makasih bik, duh segarnya" bik Num terkekeh ketika melihat ekspresi wajah Gress yang lucu menurutnya.
■■■■■
Gress sudah membersihkan dirinya, dia berencana untuk makan karena perutnya masih lapar dan hanya terisi oleh bubur, itupun tadi pagi sekarang hari sudah menjelang siang.
Gress berjalan dengan pandangan pokus membuka bungkus permen karet yang dibelinya tadi di supermarket.
Karena terlalu pokus, Gress bakan tidak menyadari bahwa Deral sudah berada disisinya dengan pandangan yang terus memperhatikan gerak-gerik Gress.
Deral memegang punggung tangan Gress yang membuat sang empu kaget sehingga permen karetnya terjatuh.
"Ish, kaget tahu" ujar Gress karena melihat sang pelaku yang menatapnya tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Girl (END)
Teen Fiction•Manja •Polos •Lucu •Imut •Mungil •Cantik Kata-kata itu melekat pada gadis bernama Gressya Aurelidya B. dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan sesosok Deral Brata Antapadi. __________________ •Galak •Cuek •Judes •Tampan •Tegas kata-kata itu...