6.4 || Akhir dari segalanya (END)

35.7K 1.3K 74
                                    

Bacanya enjoy yah, karena part ini adalah part terpanjang yang aku tulis.

Gress menopang dagunya dengan wajah suntuk. Hatinya gusar karena Deral tidak pernah memberinya kabar barang 1 pesan saja.

Berpuluh-puluh pesan yang dikirimnya nihil tak ada satupun yang dibalas. Gress harap-harap cemas mengingat disana Deral bekerja berada satu tempat dengan Nora.

Namun, dia sebisa mungkin mengenyahkan segala overthinking nya dan percaya pada Deral.

Saat tengah memandangi pepohonan yang bergerak karena tertiup angin dari balkon kamarnya, dia dikagetkan dengan suara tepukan dibahunya oleh seseorang.

"Kenapa ngelamun aja dek? Tuh ada telpon buat kamu. Kebawah gih" ujar Gefa membuat wajah Gress memberenggut karena kesal.

"Kakak ngagetin aja sih, untung Gress masih muda nggak punya penyakit jantung" cibir Gress.

"Yaudah maaf, itu ada telpon buat kamu. Kebawah sana" titah Gefa.

"Dari siapa? Malas ah. Setahu Gress, Gress nggak pesan paket deh" jawabnya sambil membenarkan letak duduknya.

"Itu yang telpon bukan kurir, tapi Deral-"

"HAH? APA! BENERAN? DEMI APA?" Pekik Gress dan langsung berdiri dari duduknya yang membuat Gefa menutup telinganya reflek.

"Pelan-pelan dong dek, bisa budek telinga kakak" kesal Gefa

"Iyaiya maaf, Beneran Deral yang telpon?" Tanyanya antusias

"Iya-"

"Ah makasih kakakku sayang, LUVYU" teriak Gress setelah memeluk Gefa sebentar.

"Dasar konyol!" Kekeh Gefa dan kembali masuk kedalam setelah menutup pintu balkon kamar Gress.

■■■■■

Gress tengah bersiap-siap dikamarnya dengan wajah cemberut. Sehabis menerima telpon dari Deral, moodnya berantakan sudah.

Deral hanya mengatakan 'kebandara sekarang' itu saja tidak ada sapaan manis atau obrolan melepas rindu. Bahkan, Gress sendiri belum mengatakan sepatah katapun padanya.

Dengan kesal Gress menyambar tas slempengannya dan menuruni tangga dengan ogah-ogahan.

Kenapa Deral berubah cepat seperti itu? Atau jangan-jangan Deral menyuruhnya kebandara hanya untuk mengenalkan Nora karena mereka sudah menikah beberapa hari yang lalu? Dan sebab itu Deral tidak mengabarinya karena tengah berbulan madu?

Astaga Gress tidak bisa membayangkan itu terjadi. Kalau itu terjadi, dia akan menendang Deral dan memukulinya dengan membabibuta. Gress menggelengkan kepalanya mengahalau segala pikiran buruk yang meracuni otaknya.

Sebelum pergi dia berpamitan pada Vani dan Gefa yang berada diruang tamu.

"Senyum kali, tadi aja pas dapet telpon mukanya cerah fool" goda Gefa yang dibalas delikan oleh Gress.

"Berisik" ujarnya sebelum berlalu keluar dengan muka ditekuk. Gefa tertawa kencang yang saup-saup terdengar olehnya.

Setelah menyiapkan hatinya, Gress memasuki mobilnya dan menuju bandara sesuai yang diperintahkan Deral.

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang