Xtra part 2

24.4K 1.2K 74
                                        

Selamat membaca!🍂

Hari-hari terus berganti, tak terasa usia pernikahannya dengan Deral sudah menginjak 1 tahun lebih beberapa bulan. Bulan kemarin adalah hari wisuda Gress, dia mendapatkan IPK tertinggi dijurusannya. sudah tidak diragukan lagi apalagi dengan otaknya yang encer.

Gress sudah memandikan putrinya, dan kini dia tengah memakaikannya bedak bayi dan minyak telon agar tubuh putrinya tidak kedinginan.

Gress tersenyum ketika melihat anaknya sudah nampak cantik dengan balutan dres kecil yang dibelinya dan jangan lupakan sepatu bayi yang berwarna senada. Biru laut!

"Anak mami udah cantik gini mau kemana nak?" Tanya Gress terkekeh sambil mendusel-dusel perut Elina yang membuat batita itu tertawa kegelian.

Gress mulai menguncir rambut Elina dengan jepitan rambut anak-anak yang membuatnya nampak sangat lucu apalagi dengan pipinya yang gembul.

"Wahh... lucunya anak mami. Sini cium dulu"  Gress mendaratkan beberapa kecupan dipipi Elina.

Elina tumbuh begitu cepat, bahkan diusianya yang sekarang anaknya itu sudah bisa berjalan walaupun merangkak secara perlahan.

Anaknya ini sangat aktif dan jarang sekali rewel, jikalau bukan karena lapar.

Ceklek

Pintu kamar dibuka dari luar, disana terdapat Deral yang berdiri gagah dengan setelah tuxedo menandakan bahwa dirinya akan bepergian.

"Udah belum sayang? Hari udah mau siang nih" tanya Deral sambil ikut bergabung dengan istri dan anaknya yang tengah duduk dikasur.

"Udah mas, kamu duluan keluar aja. Rambut aku belum selesai ditata. Sekalian bawa Elina juga yah" titah Gress sambil membereskan perlengkapan Elina dan menempatkannya ketempat semula.

Deral menggendong Elina yang sedari tadi tengah menghisap jari jempolnya.

"Jangan dimakan nak, kamu haus hm? Kebawah yuk sama papa" Deral beranjak turun dari kasur dan berniat pergi.

"Susunya udah aku taruh diatas meja makan mas. Kamu kasih ke Elina yah" ujar Gress sambil terfokus menata rambutnya.

"Oke mami" jawab Deral dengan suara mirip anak kecil yang membuat Gress terkekeh karenanya.

Hari ini adalah hari pernikahan sahabat Deral sepenerbangan. Maka dari itu, seluruh pilot, co-pilot, pramugari-pramugara diundang untuk ikut serta meramaikan acaranya.

Gress sudah siap dengan dres yang dikenakannya dan rambut yang disanggul indah serta menyisakan beberapa helaian rambut yang menjuntai disisi kanan-kiri wajahnya.

Gress sudah digandeng oleh Deral bersiap untuk pergi dengan Elina digendongan Deral yang nampak damai dengan botol susu ditangan kecilnya.

"Hai Gress" sapa seseorang saat dirinya membuka pintu utama. Jelas saja Gress kaget begitu juga dengan Deral yang tidak menyangka dengan kehadiran Jeje secara tiba-tiba.

"Lho, kalian mau kemana? Baru aja gue mau berkunjung" tanya Jeje ketika melihat sang pemilik rumah seperti ingin pergi.

"Kita mau kondangan, ada apa Je? Masuk dulu yuk" ajak Gress, dia menunda kepergiannya karena tidak enak meninggalkan Jeje begitu saja.

"Sayang, kamu disini ternyata" sapa seseorang yang menghampiri mereka.

Jeje menengok dan tersenyum kearah kekasihnya, "aku kesini mau lihat Elina. Padahal baru kemarin ketemu eh udah rindu aja" kekehnya pada kekasihnya. Gefa!

"Tapi Elinanya kayak mau pergi deh Je, pulang aja yuk" ajak Gefa sambil merangkul bahu Jeje.

Gefa dan Jeje sudah meresmikan hubungan mereka. Berkat kehadiran Jeje yang tidak pernah absen menghiburnya akhirnya sedikit demi sedikit dia bisa melupakan Fisa. Walaupun waktu itu dirinya hanya menganggap Jeje sebagai teman, tapi berkat Gress yang bawel menyuruhnya untuk membuka hati kembali akhirnya dia mencobanya.

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang