Selamat membaca!🍂
Prok prok prok
Gress terusik dalam tidurnya, entah ini mimpi atau nyata dirinya mendengar suara orang bertepuk tangan.
Gress mengerjapkan matanya linglung, apakah ini mimpi? Kenapa semua orang berada dikamarnya. Jam berapa sekarang? Apakah dia terlalu susah dibangunkan sehingga mereka berinisiatif membangunkannya secara berjamaah?
Gress bangun dari tidurnya dan bersandar dikepala ranjang. Dia melihat kesekeliling, ternyata ada orangtuanya, orangtua Deral, Gefa dan juga Deral sendiri yang tengah duduk disisi ranjangnya dengan senyuman manis.
Mereka mengenakan pakaian rapi, berbanding terbalik dengan dirinya yang masih kucel, rambut acak-acakan, piyama yang berwarna peach yang sudah kusut.
"Ada apa ini?" Bingung Gress
"Deral tengah melamarmu sayang!" Jawab Vani yang membuat Gress melongo.
"Melamar? Dengan keadaan Gress tertidur? Yang benar saja" kilah Gress
"Ini benar Gress, lihatlah jarimu" timbal Gefa
Gress mulai melihat tangan kirinya dan benar, disana terdapat cincin yang menghias indah jarinya.
"Selamat sayang, akhirnya kamu jadi mantu mamah" ujar Andin sambil memeluk Gress yang masih mencerna semua ini.
"Ehm, apakah bisa tinggalkan Gress berdua dengan Deral? ... Gress janji tidak akan macam-macam" ujar Gress cepat saat Gefa melotot padanya.
"Yaudah, mama juga mau siapin sarapan dulu. Kamu nanti turun yah barengan sama Deral" setelah mengucapkan itu, mereka semua beranjak keluar menyisakan Gress dan Deral berdua diruangan itu.
"Apa ini Deral? Kau melamarku disaat aku tertidur? Mana ada orang yang melamar seperti itu? Tidak romantis sama sekali" ujar Gress memberondong Deral dengan pertanyaannya.
"Untuk apa acara mewah, kau sendiri juga sudah menerimaku bukan? Kalau bisa sekarang kenapa nanti?" Balas Deral santai.
"Setidaknya tunggulah aku bangun Deral oh astaga! Jam berapa ini?"
"07:10"
"Aku tidak mau seperti ini! Seenaknya saja kau melamarku dalam keadaanku yang kucel seperti ini! Aku tidak mau. Kau pikir aku sudah mati hah?" Balas Gress sengit.
"Sayang, ini bukan seperti-"
"Stop! Keluar sekarang. Ini terlalu mengejutkanku" gumam Gress sambil berlalu kedalam kamar mandi.
"Gress, jangan marah padaku. Ini belum sele-"
"Keluarlah Deral! Aku ingin mandi" teriak Gress dari dalam kamar mandi.
Mau tidak mau Deral keluar dengan wajah ditekuk. Kenapa Gress harus marah padanya? Lamaran seperti apa yang Gress inginkan? Apa ini salah? Pikir Deral.
"Oh yaampun, apakah ini mimpi. Kenapa laki-laki itu melamarku dengan cara seperti ini? Dia pikir aku tengah koma?. Lucu sekali" gumam Gress sambil membasuh wajahnya berulang-ulang.
■■■■■
Saat tengah sarapan, Gress masih tetap bungkam enggan berbicara pada Deral. Deral sendiri juga sudah ketar-ketir tidak jelas karena beberapa kali mencari perhatian Gress namun nihil tak direspon.
Orangtua Deral sudah kembali pulang daritadi namun Deral masih saja terus mengekor dirinya kemana pun dia pergi.
Gress berbalik dan menghentikan langkahnya yang akan pergi kekamarnya. Dia menengok kearah Deral yang memandang polos padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Girl (END)
Teen Fiction•Manja •Polos •Lucu •Imut •Mungil •Cantik Kata-kata itu melekat pada gadis bernama Gressya Aurelidya B. dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan sesosok Deral Brata Antapadi. __________________ •Galak •Cuek •Judes •Tampan •Tegas kata-kata itu...