1.9 || Keluarga impian

29.5K 2.2K 94
                                    

Selamat    membaca!🍂

Setelah ber mellow drama, Deral mengantarkan Gress yang sedari tadi tidak bisa diam.

"Kak cepetan, aku udah enggak kuat ini!" Teriak Gress saat dimotor Deral.

Deral dengan cepat meng-gas motornya dan dalam hitungan menit akhirnya sudah sampai dipekarangan rumah Gress.

Gress turun dengan terburu-buru, dirinya kebelet dan membutuhkan kamar mandi sekarang juga.

"Adudu, ma-makasih yah kak!" Ujar Gress sambil meloncat-loncat kecil menahan kebeletnya.

"Eh tunggu, nanti lo mau ke rumah guekan?" Tanya Deral

Gress mengangguk cepat, "iya nanti Gress kesana. Udah yah bye! Gress GAKUAT!" Gress berteriak diakhir kalimat dan meninggalkan Deral yang tengah terkikik geli.

"Ada-ada tingkah absurdnya, tapi kok bisa bikin gue klepek-klepek yah? Cinta buta emang!" Gumam Deral sebelum men-stater motornya.

■■■■■

Deral dengan ragu melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, setelah diberi nasihat oleh Gress dirinya bertekad untuk memperbaiki semuanya sebelum semuanya terlambat.

Deral berulang kali menormalkan detak jantungnya yang tiba-tiba berdetak sangat cepat.
Dengan keberanian yang sudah terkumpul, dia memberanikan diri pergi keruang keluarga.

"Deral, maafin mama sayang. Mama menyesal hiks hiks!" Baru saja Deral menginjakkan kakinya, namun tiba-tiba Andin bersimpuh dibawah kaki Deral dengan wajah sembab

"Ma-maafin mama sa-sayang. Hiks hiks mama tahu mama salah. Jangan kayak gini sama mama, maafin mama!" Andin terus terisak dan menangis sambil memeluk kaki Deral

Deral tidak tega melihat Andin seperti ini, dirinya membantu Andin berdiri dengan wajah yang memerah menahan tangis.

"Udah ma, bangun! Gak baik mama bersimpuh dikaki Deral, Deral ngerasa jadi anak durhaka!"

Andin berdiri dibantu oleh Deral, tanpa aba-aba Deral langsung memeluk wanita yang sudah melahirkan dirinya kedunia dengan sayang.

"Deral minta maaf udah kasar sama mama tadi, Deral belum bisa jadi anak yang berbakti apalagi membuat mama bangga, maafin Deral yang udah buat mama kecewa!" Deral mengeluarkan air matanya untuk pertama kali.

"Enggak sayang, kamu udah jadi anak kebanggan mama. Mama beruntung punya kamu yang menjadi pelengkap keluarga kecil kita, mama sayang sama kamu. Mama juga minta maaf belum bisa jadi ibu yang baik bagi kamu. Mama ngaku salah, mama tidak pernah meluangkan waktu buat kamu hiks.. namun dibalik itu semua, mama tahu kegiatan kamu selama ini, mama pantau kamu dari jauh sayang hiks.. meskipun kita berbeda tempat " Andin mengeratkan pelukannya pada Deral.

Haris yang melihat itu tersenyum haru, dirinya bersyukur karena Deral tidak marah yang berkepanjangan. Karena pada saat Deral pergi dalam keadaan emosi tadi, Andin tak berhenti menangis bahkan menolak untuk mengisi perutnya yang dari pagi belum terisi makanan.

"Papa bangga sama kamu, son!" Haris berjalan mendekat kearah istri dan anaknya yang sedang berpelukan. Deral memeluk Haris dan juga Andin untuk mencurahkan rasa rindu yang tertahan.

Mereka terus menangis bahagia, dan berpelukan ala teletubis. Sungguh, inilah keluarga impian Deral dari kecil, saling menyayangi satu sama lain dan juga tidak ada lagi percekcokan yang membuat suatu hubungan itu renggang.

"HALO, ADA ORANG? ups.. maafin Gress yang datang diwaktu yang salah!"

Gress berbalik dan berniat pergi, namun ada seseorang yang mencekal tangannya

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang