3.5 || cemburunya Gress

18.9K 1.2K 8
                                    

Selamat    membaca!🍂

"MAMA" pekik Gress sambil membuka pintu ruang rawat Vani. Pakaian yang berlumuran darah sudah tidak nampak karena dirinya memakai jaket milik Deral.

Setelah Freedy mengatakan bahwa Vani sudah siuman, Gress juga Deral langsung cepat-cepat masuk.

"Hai sayang, jangan teriak gitu ah" peringat Vani sambil tersenyum tipis dibibir pucatnya

Gress langsung memeluk Vani dan tangisan yang tadi reda, kini mulai kembali turun

"Mama enggak papa kok, jangan nangis ah! Malu sama Deral" goda Vani yang membuat Gress lebih menelusupkan wajahnya didada Vani

"Gress khawatir sama mama, Gress syok tahu" jawab Gress memberenggut

"Iya, sekarang mama udah sehatkan?"

"Iya" cicit Gress

"Tante, gimana keadaanya?" Tanya Deral sambil mendekati ranjang pasien

"Tante baik kok, makasih udah mau mampir kesini" balas Vani tulus

"Dek, pulang dulu yah! Ganti bajunya. Masa jam segini masih pakai rok sekolah?" Titah Freedy sedangkan Gefa sudah pulang duluan membawa baju ganti untuk kedua orangtuanya

"Tapi-"

"Pulang Gress, mama baik-baik aja kok. Besok kalau udah pulang sekolah atau pagi kesini aja dianter sama mang Ujang" potong Vani

"Gress biar Deral aja yang antar jemput tante" tawar Deral

"Oh gitu... makasih yah nak" jawab Vani

Setelah perbincangan singkat itu, dengan berat hati Gress harus pulang untuk membersihkan dirinya. Badannya serasa lengket karena dari pulang sekolah tidak sempat mandi

Kini, kedua sejoli itu tengah dalam perjalanan pulang. Keadaan hening karena Gress tertidur karena kelelahan sehabis menangis dan Deral memaklumi itu dan membiarkan gadisnya tidur dengan nyaman.

Mesin mobil sudah dimatikan yang artinya mereka sudah sampai ditempat yang dituju. Perihal motornya sedang dipinjam Gefa karena tidak mau ribet membawa mobil sehingga berakhirlah Deral yang membawa mobil milik Gefa.

Deral menoleh kesamping kemudi, Gress tengah tertidur dengan damai seolah tak merasa jika mobil telah berhenti

Deral tersenyum kecil ketika melihat wajah polos Gress saat tertidur, rasa-rasanya seperti melihat tidur bayi yang masih kecil, polos.... sangat polos

Deral mulai menusuk-nusuk pipi Gress namun sang empu masih tidak bergerak, akhirnya dia mencoba cara terakhir dengan mengapit hidung Gress.

Gress mulai menggeliat karena tidurnya terganggu juga dia sudah kehabisan nafas.

"Ish, Gress enggak bisa nafas tahu... tega banget" ujar Gress sambil mengusap-ngusap hidungnya

Deral terkekeh,"yaudah maaf... udah sampai yuk masuk" ajaknya

Wajah Gress memberenggut, "Gress suka baca di novel kalau pacarnya tidur tuh digendong kekamar bukannya dipencet hidung kayak gitu....kan enggak romantis" dumel Gress yang masih didengar Deral

Deral terkikik dalam hati, jujur saja wajah Gress terlihat lucu saat mendumel seperti ini, terlebih ketika wajah bangun tidur

Gress masuk duluan tanpa menghiraukan Deral dibelakang, karena gemas Deral langsung menggendong Gress yang membuat sang-empu terperanjat kaget

"Lho....lho kok digendong sih, turunin! Malu" pekik Gress kesal

"Katanya mau digendong, udah diem! Nanti jatuh gimana?" Karena tidak mau terjatuh akhirnya Gress menurut saja toh nyawanya belum terkumpul sepenuhnya karena bangun tadi

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang