4.3 || Awal mula

15K 1K 24
                                    

Selamat     membaca!🍂

Sekolah Gress kini dipulangkan lebih awal dari biasanya, karena guru-guru tengah rapat entah membahas soal apa. Gress berjalan kearah parkiran dan yah, 5 hari kedepan Deral izin dan tidak masuk sekolah dan berita  meninggalnya nenek Deral pun sudah tersebar luas diseantero sekolah.

Gress melihat pesannya yang masih tidak ada balasan dari Deral. Bahkan laki-laki itu belum online lagi setelah pertemuan terakhir mereka 2 hari yang lalu.

Gress khawatir dengan kondisi Deral, apakah laki-laki itu masih terpuruk? Sedih? Jangan ditanya lagi sudah pasti iya bukan? Cucu mana yang akan bahagia jika ditinggalkan oleh neneknya?

Pacar macam apa Gress ini? Bahkan disaat Deral terpuruk seperti ini dia tidak bisa berada disampingnya? Menguatkan Deral untuk bangkit dari keterpurukan yang dialaminya?, begitulah pikiran Gress sekarang

"Hufttt, Gress pulang sama siapa? Kak Gefa juga udah pulang duluan" ujarnya bingung sambil berdiri dibelakang gerbang

Gress menelpon mang Ujang untuk menjemputnya, namun mang Ujang tengah mengantarkan bik Num ke pasar. Alhasil, dia masih di depan gerbang sekarang. Taxi tidak ada yang lewat, mau meminta Vani menjemputnya pun dia tidak tega karena Vani baru saja pulih dari sakitnya.

Saat dilanda rasa cemas, sebuah motor ninja berhenti didepannya. Pikiran Gress kalut sekarang, takut jika orang ini akan macam-macam padanya.

"Belum pulang Gress?" Ujar orang itu

"Belum" cicit Gress

"Mau bareng enggak?" Tanya Ares. Ya, Ares mantan Gress beberapa tahun silam dan takdir kembali mempertemukan mereka

Gress menimang-nimang ajakan dari Ares, karena hari sudah mulai petang dan kondisi sekolah sudah sepi akhirnya dia meng-iyakan saja.

"Tapi, aku mau ke mall dulu gak papakan?" Tanya Ares

"Lama nggak?"

"Nggak! Cuma nyari hadiah doang buat Erki"

"Erki? Sepupu kamu?"

"Iya, dia besok ulang tahun"

"Udah gede yah dia, waktu itu masih kecil" ujar Gress, memang dirinya sering bertemu dengan Erki karena waktu itu ketika dia masih berpacaran dengan Ares dia selalu bermain dengan anak laki-laki itu yang menurutnya lucu apalagi dengan gigi ompong didepan yang menambah kesan manis padanya.

"Yaudah, Gress ikut aja deh. Jangan lama yah" putus Gress dan langsung diiyakan oleh Ares. Kapan lagi dia berboncengan dengan Gress? Beruntung Gress mau bermurah hati memaafkannya! Walau suasananya agak canggung dibanding waktu lalu.

Ares mulai menjalankan motornya dan keadaan hening, tidak ada yang membuka suara hanya ada suara sahut-menyahut antar kendaraan disisi kanan mereka.

■■■■■

"Ini aja Res!" Ujar Gress sambil menyerahkan robot mainan berukuran sedang untuk dijadikan kado untuk Erki

beberapa menit yang lalu mereka sudah tiba di mall ternama di Jakarta. Ares meminta Gress untuk membantunya memilihkan hadiah. Karena tak enak hati untuk menolak terlebih dia menumpang, alhasil Gress menyetujuinya walau dengan hati yang agak malas.

"Bagus, terus mau beli apa lagi?" Tanya Ares dengan mata yang menyusuri setiap rak mainan anak-anak

"Hm.... Erki sukanya main bolakan? Gimana beli bola aja? Entar hadiahnya disatuin jadi 1 kardus?" Usul Gress

"Wah, boleh tuh. Bentar aku cari bola dulu yah" pamit Ares yang diangguki Gress

Gress mulai melihat kesekeliling isi mall, dia ingat! Bahwa dia ingin membeli buku novel yang direkomendasikan Nara bahwa cerita itu seru. Karena bosan menunggu Ares yang lama mencari bola akhirnya dia pergi sendiri saja mencari toko yang menjual berbagai jenis buku.

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang