4.5 || Berubah

15.6K 1K 43
                                    

Selamat    membaca!🍂

Gress tengah bingung sekarang, kenapa sikap Deral berubah padanya? Apa salah dia? Setahu dia kemarin mereka baik-baik saja, itulah yang ada dipikirannya sekarang.

Mereka berdua tengah berada dalam perjalanan menuju sekolah. Deral menjemputnya seperti biasa namun tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir pria itu.

Gress melirik Deral dengan ekor matanya, raut wajah Deral terkesan dingin dan ini adalah ekspresi waktu dulu mereka belum menjalin hubungan.

Deral yang biasanya cerewet, suka menggodanya, bahkan tersenyum manis saat Gress membuka pintu rumahnya kini tidak ada.

"Kak!" Panggil Gress pelan, namun Deral tidak menyahut. Gress yakin Deral mendengarnya karena sekarang mereka tengah terjebak di lampu merah.

"Kak, Gress buat salah yah? Kak Deral kenapa?" Tanya Gress yang sudah tidak nyaman dengan situasi ini

"Nggak, diam dan duduk" perintah Deral tegas tanpa menoleh sedikit pun pada Gress

Gress akhirnya menuruti saja, dia takut jika nantinya Deral akan membentak dirinya seperti dulu dan membuat laki-laki itu lebih marah padanya.

Akhirnya mereka tiba didepan sekolah, Gress bernafas lega. Entah kenapa hari ini perjalanan menuju ke sekolah lebih lama dari biasanya. Mungkin karena tidak ada percakapan diantara mereka.

Deral dan Gress berjalan beriringan untuk masuk kekelas masing-masing tanpa adanya gandengan tangan seperti biasa.

Gress hanya menunduk dan menguatkan hatinya dan senantiasa merapalkan kata sabar dalam hatinya.

Dipertengahan jalan, mereka dicegat oleh seorang murid baru yang Gress yakini ini adalah adek kelasnya.

Seorang siswi yang tengah malu-malu menatap Deral dengan rona merah dipipi gadis itu. Oh jangan lupa dengan tangan yang terdapat sebatang coklat. Gress yakin gadis ini akan memberikan pacarnya sebuah coklat.

"Ka-kak Der-Deral..... ini aku bawakan coklat" ujar gadis itu malu

"Wah, makasih yah. Kebetulan gue suka coklat" balas Deral

Dan

What?

Kenapa Deral segirang ini? Gress melihat Deral dengan tatapan tak percaya. Kenapa Deral mau bersikap manis pada seseorang terlebih itu seorang wanita dan didepan matanya sendiri.

"Beneran kak? Makasih udah diterima" ujar gadis itu ceria

"Iya sama-sama!" Ujar Deral dengan senyuman tipis

"Kak" panggil Gress seolah menyadarkan Deral bahwa masih ada dirinya disini

Deral menatap Gress sekilas dengan ekspresi datar. Hati Gress sakit saat ini. Kenapa Deral seolah tidak peduli padanya? Dan menganggap seolah dirinya asing. Keterlaluan sekali Deral.

Karena merasa diacuhkan, akhirnya Gress lebih memilih berlari kekelasnya tanpa pamit ataupun berbicara kepada Deral.

Laki-laki itu berbeda pagi ini, apakah ini karena Deral sudah bosan dengan dirinya? Apakah Deral mempunyai wanita lain? Lantas setelah bosan dia dibuang begitu? Cukup! Memikirkannya saja tanpa sadar membuat matanya memanas.

Gress menghapus air matanya kasar dan lanjut berlari agar cepat sampai dikelasnya. Pagi ini adalah pagi yang sangat Gress benci.

Disisi lain, Deral menatap kepergian Gress dengan mata yang berubah sendu. Dia sendiri tidak tahu kenapa dia melakukan itu. Berdekatan dengan Gress membuat hatinya sakit terlebih saat melihat poto kemarin yang langsung membuat amarahnya naik seketika.

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang