Selamat membaca!🍂
Gress tengah berbaring dikasurnya sehabis lututnya diobati oleh Vani. Dia sebenarnya enggan, namun Vani memaksa yang membuat Gress tidak bisa menolak keinginan ibu negara bukan?
Gress berbaring telungkup dengan laptop dihadapannya. Dia tengah bersantai ria karena terbebas dari materi-materi ujian yang membelenggunya kemarin.
Dia pokus menonton orang yang tengah mukbang bakso beranak. Entah kenapa dia jadi suka serial ini, mungkin bisa menjadi hiburan pikirnya
Gress terus saja melihat orang itu makan dengan lahap sampai-sampai pipi orang itu memerah karena pedas. Ah, Gress jadi pengen membeli bakso beranak sekarang.
Saat sedang pokus-pokusnya, pintu kamar Gress diketuk oleh seseorang.
"Gress, buka pintunya sayang" itu suara Vani. Gress bangkit dan mem-fause video mukbang itu dan berniat membuka pintu kamarnya
"Ada apa mam?"
"Turun yuk, mama udah buatin kue coklat" ajak Vani
"Beneran? Tapi.... kaki mama udah sembuh?" Tanya Gress heran karena Vani tidak menggunakan kruknya
"Iya, ini udah membaik. Tapi mama enggak bisa jalan cepat-cepat"
"Ah senangnya hati Gress" pekik Gress sambil memeluk Vani
Vani terkekeh,"udah yuk turun. Disana juga ada ayah, cepat nanti kuenya dihabisin ayah loh"
Mata Gress melotot dan dengan secepat kilat langsung berlari menuruni tangga.
"AYAH, JANGAN HABISIN KUE COKLAT GRESS. GRESS MAU, BAGI-BAGI DONG! BERBAGI ITU SEDEKAH NANTI AYAH MASUK SURGA. TAPI KALO DISURGA BANYAK BIDADARI AYAH JANGAN KECANTOL. MAMA KALO CEMBURU SUKA KAYAK MACAN" teriak Gress sambil berlari menuruni tangga
Vani yang mendengar kalimat terakhir Gress melotot sempurna sedangkan Freedy yang tengah duduk dikursi pun terkekeh
"Mana kue coklat Gress?" Tanyanya dengan nafas tersenggal dan duduk disamping Freedy
"Udah habis" polos Freedy
Wajah Gress memberenggut, "mama! Kuenya habis" rengek Gress pada Vani yang baru menuruni tangga
"Ya biarin. Mama enggak mau ngasih ke kamu. Siapa suruh ngehina mama kayak macan" rajuk Vani dan duduk disebelah Gress sehingga Gress berada ditengah-tengah orangtuanya
"Mama ambekan enggak asik.... ayah!" Bujuk Gress sambil mengedip-ngedipkan matanya lucu
"Apa?" Polos Freedy
"Mau kue" ujar Gress dengan pupy eyes
"Ayah enggak bisa bikin sayang. Bisa-bisa nanti dapur kebakar gimana?"
Gress menghela nafasnya dan duduk bersandar dengan bibir cemberut. Freedy terkikik dalam hati, sebenarnya kue yang Vani buat ada disisi tubuhnya. Dan Gress tidak menyadari itu
"Nih" ujar Freedy yang tidak tega
"Aaaa, sayang ayah" pekik Gress sambil mengambil toples kue dan memakannya dengan lahap
"Enak?" Tanya Vani
"Em-mnak. Mama jago bikinnya" ujar Gress dengan mulut penuh kue
"Kok disimpan toplesnya?" Tanya Freedy heran
"Gress kenyang ayah" ujar Gress setelah meminum segelas air putih. Dia kembali pada tujuan awalnya, yah dia ingin bakso beranak
Gress mulai memepetkan duduknya kesebelah Freedy. Dia memeluk Freedy erat sambil menyenderkan kepalanya didada Freedy
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Girl (END)
Teen Fiction•Manja •Polos •Lucu •Imut •Mungil •Cantik Kata-kata itu melekat pada gadis bernama Gressya Aurelidya B. dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan sesosok Deral Brata Antapadi. __________________ •Galak •Cuek •Judes •Tampan •Tegas kata-kata itu...