1.5 || Terbongkar

32.7K 2.5K 123
                                    

Selamat   membaca!🍂

"Gressya, kamu ngapain disini nak?" Tanya Freedy bingung

"Ayah sendiri ngapain?" Tanya Gefa nyahut

Freedy gelagapan,"ehm ayah main aja disini!" Ujarnya

"Lah, inikan rumah Gress om! Jadi Gress disinilah!" Ujar Gress polos

Wajah Freedy nampak terkejut, dirinya memandang Vani dan Gress bergantian. Kemudian tatapannya beralih pada poto bayi yang berada didinding. Wajah bayi itu mirip seperti Gress, Freedy yakin Gress adalah anaknya.

Karena Freedy tidak dapat membendung perasaanya, Freedy berjalan kearah Gress dan memeluk Gress erat.

"Maafin saya nak!" Ujar Freedy yang sudah mengeluarkan airmatanya

Wajah Gress nampak terkejut, bahkan dirinya tidak membalas pelukan Freedy karena bingung apa yang terjadi.

"Loh, om kok minta maaf? Emangnya om ada salah apa sama Gress?" Heran Gress

Bukannya menjawab, Freedy malah memeluk Gress erat seakan jika dia melepaskannya anaknya ini akan pergi.

"Kamu anak ayah sayang!"

Dan

Boom!

Gress mematung, bahkan dirinya seperti patung yang tak bergerak, bahkan nafasnya saja hampir tercekat.

"A-apa, enggak! Ini enggak mungkin!" Ujar Gress dan mendorong badan Freedy

"Mah, jelasin sama Gress! Ini enggak mungkinkan?" Ujar Gress pada Vani yang berdiam mematung.

"Mama!" Batin Gefa lirih

"Ini benar sayang, o-om Freedy adalah ayah Gress. Ayah yang selalu ditanyakan keberadaannya oleh kamu!" Juju Vani

Gress terduduk dilantai, menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil yang menginginkan lolipop.

"Engg-enggak! Dia bukan ayahku. Mana ada ayah yang rela menelantarkan anaknya. Bahkan, dia tidak mengenali Gress ketika Gress main ke rumah kak Gefa waktu itu. INI ENGGAK MUNGKIN HIKS..HIKS!" Teriak Gress seperti kesetanan.

Vani berjongkok, dan memeluk tubuh putrinya erat, "sayang dengerin penjelasan ayah dulu oke. Kamu bisa mendengar kebenarannya gimana!"

Sedangkan Freedy mematung, hatinya sakit ketika melihat putrinya tidak mempercayainya. Memang, ini adalah salahnya. Jika saja waktu itu dia berjuang mati-matian mencari keberadaan Vani mungkin endingnya tidak akan seperti ini.

Freedy ikutan berjongkok, "maafin ayah sayang, ini salah ayah yang enggak berjuang terus demi mencari kamu dan mama kamu. Ayah memang enggak pantes jadi ayah yang baik buat Gress, maafin ayah sayang. Ayah menyesal! Bahkan dengan bodohnya ayah waktu itu memilih menyerah mencari keberadaan kalian. Maafin ayah!" Freedy menjelaskan dengan linangan air mata.

Gefa yang menerima kenyataan ini juga terkejut, dirinya tidak menyangka bahwa Gress, adik tingkatnya yang sudah dia anggap adik sendiri memang benar adik kandungnya. Dulu, Gefa mendapatkan kabar bahwa mamanya tengah mengandung adiknya, waktu itu Gefa bahkan teramat senang karena dirinya tidak akan kesepian.

Namun, harapannya pupus ketika dirinya mendapati rumah yang sepi dan tidak ada mamanya dimana-dimana. Pembantunya bilang bahwa mamanya pergi dan parahnya lagi tanpa pamit pada Gefa dan hanya meninggalkan sepucuk surat.

Gefa berjalan kearah Vani dan memeluknya,"ma-mama, mama kemana aja? Gefa kesepian tanpa mama ma!" Gefa memeluk erat tubuh Vani dan tidak kuasa lagi membendung air matanya.

My Cute Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang