Part 3

91 2 0
                                    

Part 3
CLBK
( Ch. Maria)

Acara reuni dibuka dengan memperdengarkan lagu mars SMA Pelita yang mengajak kembali ke suasana zaman putih abu-abu.
Emosi kami digiring ke suasana 20 tahun yang lalu.

Ada wajah-wajah sendu. Namun tak lama kemudian ada yang berisik, terkikik, lalu ada tawa membahana, ketika diputar beberapa gambar slide foto ataupun video suasana sekolah zaman dulu, yang beberapa merupakan dokumen sekolah yang sengaja diputar ulang.

Ada foto penerimaan hadiah kejuaraan basket, beberapa orang teriak melihat foto jadulnya, juga terlihat fotoku ketika menerima kejuaraan siswa berprestasi, aku bersebelahan dengan Panji.
Tanpa sadar mata ini saling melihat kearah Panji dan dia tersenyum padaku.

Lucu ya, aku dengan rambut di kepang dua, badan kurus tinggi. Bersebelahan dengan Panji dengan rambut sedikit gondrong dengan badan yang sudah terlihat tegap berisi.
Dan beberapa fotoku lomba fashion show antar kelas memperingati hari Kartini. Lucu sekali. Ah aku jadi ingin minta soft copy nya. Betul-betul lucu aku ketika remaja. Aku harus minta ke panitia deh, janjiku. Aku senyum sendiri melihat tayangan di layar.

Acara dilanjutkan dengan hiburan sambil makan snack. Ada acara organ tunggal yang mengiringi beberapa teman menyanyikan lagu yang sedang hits di masa SMA dulu.
Antara lain "Cintaku" lagunya Chryse.
Devon, temanku mencoba membawakannya, hingga suasana mendukung nostalgia.

"Kan ku jalin lagu, bingkisan kalbuku. Bagi insan dunia
Yang mengagungkan cinta.
Betapa nikmatnya dicumbu
asmara, bagai embun pagi
yang menyentuh rerumputan.
Cinta akan kuberikan bagi
hatimu yang damai
Cintaku gelora asmara
Seindah lembayung senja
Tiada ada yang kuasa melebihi indahnya
Nikmat bercinta."

Ada satu lagu yang membuat kami sontak bernyanyi bersama yaitu Kisah Kasih di Sekolah Obie Mesahk. Juga beberapa lagu jadul terdengar merdu membawa suasana nostalgia.
Aku menikmati sambil sesekali makan hidangan khas Solo. Ada ledre pisang, leker, sosis Solo, juga semar mendem
Masih banyak lagi aneka makanan yang cuma kulirik karena sudah kebanyakan mencoba berbagai macam makanan.

Kesempatan ini kupakai untuk ngobrol dengan Winda. Aku ingin tau kenapa Sekar tidak datang dan rahasia apa selama ini yang aku tidak tau.

"Win, boleh aku tau kenapa Sekar tidak datang? Boleh aku minta nomornya?" Tanyaku pada Winda. Dan Winda seolah kaget.

"Sekar sakit, dia gak pernah ikut kumpul-kumpul gini kok, nomornya juga sudah lama tidak aktif," jawab Winda santai sambil makan.

"Win, aku boleh tau siapa istri dari Panji?"tanyaku lagi.

"Laras, mumpung kamu ketemu Panji, coba deh, ngobrol sendiri sono, aku mau ambil es buah. Mau di ambilkan?"tanyanya sengaja mengalihkan pertanyaanku.

"Boleh, ambilkan saja," jawabku dengan harapan agar Winda balik datang ke sini lagi dan bukan pergi ke teman yang lain.

Sementara Anggi datang dengan suami dan anaknya sehingga dari tadi sibuk dengan keluarganya. Aku sungkan mendekat. Anggi hanya sebentar memeluk, mencium dan meminta nomor ponselku. Katanya pengin ngobrol banyak nanti.

Tibalah acara seru yaitu dibacakan pasangan yang menikah dengan teman satu sekolah. Juga dibacakan beberapa nama teman yang sudah sukses jadi anggota dewan dari sekolah ini. Ataupun sudah jadi pengusaha sukses dengan maksud untuk memberikan sumbangan bagi sekolah dan simpanan untuk pertemuan reuni yang akan datang.

Aku sudah tidak mendengar nama-nama yang di bacakan sukses menjadi pejabat dan pemberi donatur.
Yang terngiang di telingaku adalah pasangan yang menikah seangkatan.Dan diantaranya terdengar nama yang menikah antara Sekar Widiyanti dengan Panji Laksono.
Benar-benar berita yang menyakitkan.
Sekar tau kan, kalau Panji itu pacarku? Aku tau mereka tidak salah. Aku yang salah. Aku yang masih mencintai Panji namun kenapa malah pergi?
Dan kalau Panji kemudian menikah, wajar dong dengan siapa saja dia boleh menikah. Kenapa mesti aku marah? Aku bermonolog tak jelas.

CLBKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang