Part 38

40 2 0
                                    

Part 38
CLBK
( Ch. Maria)

Butik Laras kian berkembang dengan pesat, apalagi dengan adanya aksesoris yang dibuat untuk memadukan penampilan. Aksesoris gaya etnik dari berbagai daerah mencoba dihadirkan dalam suasana modern dan glamour.
Terkadang dari daya tarik  asesorisnya dulu baru melihat baju yang cocok atau sebaliknya.
Pesanan baju pengantin masih tetap mendominasi.

Desi sudah selesai membuat hasil kerja lapangan dari penelitian butik bundanya dan hasilnya sangat memuaskan.

Sementara kabar Pak Prasetyo sudah lama tenggelam.
Laras bersyukur tak ada lagi gangguan dari Prasetyo.
Namun itu menimbulkan kecurigaan mbak Weni, kakak iparnya yang suatu siang menelpon.

"Apa kabar adikku cantik, lama tak terdengar kabarnya."

"Puji Tuhan, sehat, Mbak Weni, bagaimana kabarnya? Juga Ibu dan Mas Bas?Semoga semua sehat ya? Maaf Laras lama tak sowan ibu."

"Kabar kami baik, besok minggu, acara ulang tahun cucuku, anaknya Diani, semoga kamu bisa hadir ya?"

"Siap Mbak, saya usahakan."
"Bagaimana kabar Pak Pras, kok tidak menceritakan kamu lagi. Malah kulihat dia sibuk dengan perempuan lain?"tanya mbak Weny penuh curiga.

"Laras gak ada hubungan apa-apa dengan Pak Pras, Mbak. Hanya pelanggan butik saja kok."

"Tapi Mbak pesan, jangan tutup hatimu pada laki-laki, kamu masih pantas menikah, lho."

"Doakan mbak, ada yang cocok, he he,"

"Ya sudah, saya tunggu hari Minggu,ya"

"Siap, Mbak, sungkem buat ibunda, Mbak."
Ponsel ditutup.

****
Minggu siang Laras dan Desi datang ke rumah Mas Baskoro. Ulang tahun Doni Prayuda putra Diani cucu Mas Bas, dirayakan di rumahnya. Ibunda yang meminta. Nenek yang masih cantik itulah yang menginginkan buyutnya ulang tahun di kediamannya.
"Bas, biar cucumu ulang tahun disini saja. Aku rindu suara anak-anak, " Pesannya.

Ketika Laras dan Desi datang, yang ulang tahun malah belum datang, masih ada di rumahnya.
Setengah jam kemudian Diani datang dengan suami  beserta bayi satu tahun dalam gendongan. Eyangnya dan eyang buyutnya yang justru ribut mau merayakan. He he he.

"Laras, apa kamu belum bertemu jodoh, Nduk. Ibudamu masih ingin melihat kamu bahagia menikah lagi." Terdengar ibunda Laras bu Hapsari kembali menegur Laras.

"Nanti ibunda, kalau sudah saatnya, Laras sowan bunda membawa calon menantu." jawab Laras sambil tertawa.

"Kamu itu ditanya bunda kok malah tertawa. Sudah dapat calon ya, kok wajahmu merah begitu? Ayo bawa sini kenalkan pada Mas mu." Baskoro menimpali adik perempuan satu- satunya itu sambil memegang lengannya.

"Doakan Mas,semoga nanti segera tercapai keinginan bunda, punya menantu lagi."
"Amin." Serentak Bagas dan Weni mengamini.

"Desi cucuku juga sudah besar, bakal nyusul menikah juga sehabis ibunya."

"Desi belum lulus Eyang, masih jauh."

Acara ulang tahun dimulai. Beberapa anak tetangga sekitar rumah, anak teman Diani juga datang. Setelah makan dan ikut foto bersama, Laras dan Desi pulang.
Panji tengah tugas ke Semarang. Dan Sindy aman ada Teh Nur.

*****
Hari ini ulang tahun Sindy, namun tak mau dirayakan dengan teman- temannya. Akhirnya Panji ngajak makan bareng saja di rumah makan bersama Laras, Desi, dan Deni.
Sindy senang kembali bertemu orang-orang yang disayang.
Makan malam yang mengesankan, semua memberi kado yang terbungkus rapi. Apa isinya ya?

Tengah asyik makan, Laras melihat Mbak Weni dan Mas Baskoro juga masuk rumah makan ini.
Waduh? Laras agak kaget.
Mereka lalu menghampiri Laras.

CLBKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang