Part 48.
CLBK
( Ch. Maria)Laras segera diperiksa dokter.
"Ibu sudah terlambat haidnya berapa hari?"
"Sepuluh hari dok, saya tidak berani memeriksa sendiri dengan tespeck, takut kaget jika positip."
"Kenapa mesti takut, periksa dulu yok! "ajak dokter.
Suster segera menolong Laras ke kamar mandi dan hasil tespeck diserahkan ke dokter Lauren.
"Ibu positip hamil, ibu harus bahagia."
"Saya sudah tua, dok, sudah 42 tahun."ujar Laras tersenyum malu.
"Tidak apa-apa asal dalam pantauan dokter. Mana suaminya?"
Panji kemudian dipanggil."Pak, istri bapak positif, selamat ya. Tidak usah khawatir jika sudah berumur, kehamilannya lebih dijaga, jangan stres, jangan capek, makan yang bergizi. Bapak harus ikut menjaga emosinya."
"Siap, dok."
"Ini vitamin dan penguat janin. Ini kehamilan yang ke berapa bu?"
"Ke tiga dok."
"Ya semoga sehat, dibawa bahagia, jangan khawatir ya Bu. Bulan depan kontrol ke sini."
Panji sangat bahagia. Dipeluknya Laras menuju mobil.
"Tuhan, terima kasih, Engkau dengar doaku."bisik Panji.
"Ras, aku bahagia sekali, sehat dan semangat ya, aku akan selalu mendampingi mu. Akhirnya bakal punya yunior Panji atau yunior Laras." Diciumnya kepala Laras dengan cinta.
"Kamu pengin makan apa?"
"Rasanya lemes, lapar."
"Ya, pengin makan apa?harus diisi perutnya, kasihan bayinya."
"Makan masakan padang,"
"Oke, siap tuan Puteri." Panji meluncur ke rumah makan Padang.
Laras makan segala yang di siapkan di meja, semua dicoba meski hanya sedikit.
"Lainnya dibungkus saja mbak,"pesan Panji pada pelayan.
Panji sengaja menyiapkan semuanya, khawatir Laras pengin makan lagi. Beberapa macam menu yang tadi dicoba, semua dibungkus.
Dengan wajah berbunga, Panji menuntun Laras masuk kamar."Kok ke kamar sih, aku belum akan tidur,"rengek nya manja.
"Ingat pesan dokter tidak boleh capek. Nih, vitamin dan obatnya diminum dulu terus rebahan saja, aku gak mau kamu pusing dan mau jatuh seperti tadi."ujar Panji mulai protektif karena betul- betul ingin anak yang dikandung Laras sehat dan selamat.
Laras nurut, minum vitamin dan tiduran. Hanya membuka ponsel melihat chat dari orang yang memesan baju.
Laras tersenyum dan menguatkan diri.
Bersyukur Tuhan masih mempercayakan dirinya untuk hamil lagi.
Dan mulai mengurangi aktivitasnya. Sudah waktunya rupanya harus pelan-pelan mewariskan ilmunya pada anak-anak, Desi dan Sindy.****
Hari bahagia perkawinan Rachman dan Purwati kakak almarhum Sekar di gelar hari ini.
Baskoro dan Weni datang, begitu juga Panji dengan Sindy. Laras tidak boleh ikut karena harus menjaga kehamilannya.
Nampak hadir Prasetyo dan Putri anaknya."Ibu, maaf Laras tidak bisa hadir, sedang hamil muda,"ujar Panji pada bu Ningsih.
"Syukurlah, ibu ikut bahagia."
Rupanya Prasetyo mendengar percakapan itu. Dia masih marah kalau melihat Panji.
"Kamu jangan merasa bangga dulu. Kamu merebut Laras dariku."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK
Teen FictionTerbuai gejolak cinta lama. Cinta yang lama padam, bagai tersengat arus listrik kini meremang, bersinar bahkan membara.