Part 26
CLBK
( Ch. Maria)Seminggu berlalu, Laras sudah sembuh bahkan kini tengah jalan berdua dengan Panji. Kebetulan Sabtu dan Minggu ini Panji libur.
Laras cuma dua hari di rumah sakit, makan tidak boleh terlambat dan jangan pedas dan asam.
"Aku tidak mau kamu sakit lagi, jadi loyo tidak energik. Makan harus teratur. Sukanya masak tapi gak ikutan makan. Iya kan?"
Laras cuma tersenyum, senang, walau terkesan diomelin, tapi merasa di perhatikan.
Ternyata sebetulnya kita butuh sisi seperti itu. Dimarahi, disayang sekaligus diperhatikan.
Mobil sudah berputar ke tiap belokan, jalan, gang akhirnya dapat juga rumah kecil yang menarik, kelihatan asri, kecil dan bersih.
"Permisi, boleh melihat rumah-rumah yang di kontrakan ini?"
"Silahkan, Bu, yang kosong masih dua, di sini dan di pojok sana,"jawab penjaga sebuah Cluster di daerah Jakarta Barat.
Panji dan Laras berkeliling melihat-lihat ruang di dalam rumah ini. Ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan ruang tamu kecil. Cukup untuk keluarga kecil atau bahkan sendiri.
Cluster ini berisi sepuluh rumah berhadap-hadapan. Dengan ruang kosong di tengah untuk taman. Sederhana namun terlihat aman dan asri dengan penjagaan di depan.
"Di sini sepertinya aman dan bersih."
"Ya, pilih yang di pojok itu saja ya? Biar parkir mobil agak luas?"
"Ya,betul, sekalian dibayar saja, kontrak satu tahun."
Laras dan Panji segera mendapat kunci.
Sewa satu tahun segera di bayar transfer.
Panji bahagia. Andai Sindy datang, tak merepotkan Laras lagi. Lingkungan sangat aman. Kiri kanan banyak keluarga muda."Mas, kok bengong?"
"Rumah ini masih baru. Aku harus beli beberapa perabot. Tempat tidur dan almari." Ujar Panji.
"Ya, yang penting buat sendiri dulu."kata Laras tenang.
"Maksudnya Ras?""Beli buat Mas saja, gitu lho. Almari satu, tempat tidur satu, gitu. Ayo aku temani beli. Untuk yang lain-lain bisa menyusul."tambahnya.
"Oke, ayo. Aku jadi bersemangat untuk belanja sekarang." Panji mengikuti saja usul Laras.
Panji dan Laras belanja keliling.
Hari ini juga ingin diberesi."Ayo makan dulu. Aku gak mau kamu telat makan," kata Panji menepikan mobil di rumah makan Soto kudus.
"Obatnya dibawa kan sayang?"
Laras mengangguk tersipu malu, diperhatikan sedetail itu oleh Panji.
Mereka makan dalam diam. Soto Kudus terasa segar pas di lidah, juga porsinya dengan mangkok kecil bisa ditambah beberapa lauk pilihan. Ada kerupuk, sosis, telur puyuh, tempe, tahu, empal daging, juga perkedel.
Setelah menunggu Laras minum obat, Panji berdiri.Mereka berdua ke toko mebel furniture melihat almari juga meja kursi ruang tamu.
Lalu belanja tempat tidur.
Panji membeli ukuran yang sedang.Setelah dirasa cukup, mereka ke mall untuk belanja khusus seprei dan gorden. Panji hanya mengikuti ide Laras yang membantu menyiapkan tempat untuk tinggal Panji.
Kembali mereka ke rumah kontrakan Panji.
Berdua mereka memasang gorden."Ras, kamu tunggu saja biar aku yang pasang sendiri. Kamu kelihatan capek, belum begitu pulih."kata Panji penuh perhatian.
Tak berapa lama mobil barang datang.
Pengantar barang membawa masuk tempat tidur, almari dan satu set meja kursi.
Semua tertata rapi.
Berdua duduk di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK
Teen FictionTerbuai gejolak cinta lama. Cinta yang lama padam, bagai tersengat arus listrik kini meremang, bersinar bahkan membara.