Part 46
CLBK
( Ch. Maria)Pesta sudah usai. Wajah-wajah cerah dihiasi senyum masih tampak.
Anggi dan Winda masih menginap di hotel. Besok ingin jalan-jalan berdua ke Tanah Abang, baru malemnya naik kereta pulang ke Solo. Mereka ingin menikmati kebersamaannya berdua temannya ini.Begitu juga ibunda almarhum Sekar dan mbak Pur, berdua harus dipaksa menginap di rumah Weni, bersama bapak ibu Panji yang oleh bu Hapsari ingin bernostalgia dengan teman lamanya ini.
Kebahagiaan tumpah ruah di rumah Baskoro.
Mbak Purwati biar pendekatan dengan Mas Rachman, dua-duanya sudah berumur, tinggal menyatukan kata sepakat.
Di manakah pengantin?Malam ini Panji dan Laras langsung ke hotel berbintang yang sudah dipesan. Tak ada yang tau di hotel mana. Yang jelas mereka berdua ingin menikmati malam pengantinnya. Tau sendiri rumah penuh dengan keluarga besarnya.
Desi, Deni dan Sindy juga Aji pulang ke rumah.
Badan cukup penat, acara seharian cukup menguras tenaga.
Setelah sampai rumah mereka mengganti baju dan masuk ke kamar, tidur pulas hingga pagi.******
Pagi hari sibuk sekali di rumah Baskoro.
Masak besar disiapkan untuk sarapan.
"An, kita ngeteh dulu ayo di saung belakang, yok."ajak bu Hapsari pada bu Anjani dan suaminya.
Pisang goreng menemani mereka ngobrol nostalgia.Mbak Pur, bulik Wati dan bu Ningsih membantu bibi membuat sarapan nasi goreng, ayam kremes, acar dan kerupuk udang. Mereka juga menyiapkan roti bakar serta bubur Manado.
Tak lama anak-anak datang, Desi, Deni, Sindy dan Aji.
Mereka pengin sarapan bersama namun sudah membawa bungkusan kupat sayur dan surabi Bandung. Wah lengkap sudah menunya.Ramai sekali pagi ini. Baskoro dan Weni bersyukur sekali.
Kebahagiaan yang tak terkira bisa berkumpul semua."Ayo, semua sarapan, kita ngumpul semua, silahkan memilih sarapan sesuai selera." Baskoro mulai bersuara.
"Mana ayah bunda kok tidak kelihatan?"celetuk Sindy.
"Hus, Sindy, jangan nyari pengantin, gak ada di sini." Deni berkomentar, lainnya tertawa mendengar suara anak-anak.
"Yang penting kita sarapan dulu, baru kita ngobrol, mau apa dan kemana." jawab Baskoro.
"Asyik, kita mau jalan-jalan ya?"Sindy nyeletuk.
"Mengantar eyang-eyang."jawab Baskoro lagi.
****
Malam itu sehabis pesta usai, Laras dan Panji ke ruang ganti di gedung pertemuan. Baskoro mendekat.
"Sana, berangkat sekarang saja."
"Siap, Mas."
Dan pergilah pengantin berdua setelah mengganti pakaiannya. Mereka pergi setelah pamit Baskoro, yang lain tidak tau. Dengan melalui pintu samping Panji dan Laras menuju parkiran lalu meluncur ke hotel penginapan yang sudah dipesan oleh kakaknya itu.
Berdua memasuki kamar hotel."Aduh, capek sekali." Laras segera membersihkan muka didepan cermin. Membuka dandanan rambutnya. Rasanya ingin mandi berendam untuk menghilangkan kosmetik dan bekas hair spray di rambutnya.
Panji datang membantu merapikan rambut Laras."Ah, Mas, gak usah."
"Biar cepet, he, he.. " Tangan Panji dengan cekatan membantu membereskan tatanan rambut Laras, dan akhirnya selesai.
"Aku mau mandi, dulu ya?" Laras bergegas masuk kamar mandi, Panji ingin mengikuti.
"Mas, nanti saja,gantian,"ujarnya sambil tersenyum malu.
Panji tersenyum, tidak memaksa, karena mereka baru saja dekat seintim ini. Rasanya belum terbiasa, ia akan sama-sama mendekat secara alami.
Panji sibuk membuat dua kopi susu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK
Teen FictionTerbuai gejolak cinta lama. Cinta yang lama padam, bagai tersengat arus listrik kini meremang, bersinar bahkan membara.