Part 31

44 3 0
                                    

Part 31
CLBK

Perjalanan ke Bandung terasa panjang. Dengan sarapan roti selai nanas dan kopi susu membawa Panji menuju Bandung dengan muka ditekuk tak ada senyum.
Tak ada suara musik mengiringi perjalanan. Semua tak sesuai dengan suasana hatinya.

"We,akhirnya sampai juga nih, duren kita,"oceh Wisnu  masih dengan baju olahraga ketika melihat Panji datang.

"Belum siap-siap, nih,"balas Panji.

"Nungguin elu. Aku baru mau mandi dulu, sono sarapan dulu, ada Chandra dan Rudi. Bayu baru mandi."

"Oke, deh, aku juga belum sarapan." Panji menuju ruang makan dan makan bersama teman yang lain.

"Nji, bawa mobil kan?"ujar Chandra.
"Iya, kenapa, mau ikut pulangnya?"
"Iya, karena bang Indra cuma sampai setengah hari, ada keperluan, mau cabut dulu. Aku kemaren bareng dia."
"Oke, deh."

"Ayo kita segera berangkat ke lokasi,"ajak bos Indra.
"Halo Panji, sehat kan? Kok kaya kuyu mukanya?"sapa Indra.

"Putus cinta kayaknya,"ujar Wisnu yang tiba-tiba muncul sudah rapi dengan Bayu.

"Sudah sarapan Wis?"
"Sudah, sebelum mandi tadi."

"Yok, kumpul semua, kita berangkat."

Tiga mobil beriringan menuju lokasi yang dibangun untuk perumahan elite di daerah Bandung Barat.
Tiga jam perjalanan sampailah di lokasi perumahan yang telah di bangun. Mereka memeriksa bangunan, mengukur ketepatan serta material yang digunakan.
Memeriksa tanah yang perlu dibebaskan untuk perluasan daerah.
Hingga pukul 13.00 belum selesai urusan pengukuran dan pemeriksaan lokasi pembangunan perumahan.
Bos Indra dan Widya pamit terlebih dahulu.

Panji sempat melirik Widya, untung Indra tak melihat.
Widya yang merasa semalam tak melihat Panji mulai menyapa.

"Eh ada yang menyusul ya?"
"Iya,mbak untung tidak ketinggalan."jawab Panji sopan.
Berdua pamit ada keperluan.

Panji dan teman-temannya masih harus menyelesaikan tugasnya hingga sore. Bertemu penyuntik dana dan mandor. Juga harus menemui aparat untuk mempermudah pembebasan lahan untuk perluasan wilayah perumahan tahap selanjutnya.

Pukul 16.00 mereka berencana balik ke Jakarta.
Karena sibuk Panji tak melihat ponsel dari tadi.
Perjalanan ke Jakarta dengan Chandra dan Rudi. Sedang Wisnu dengan Bayu ditambah dua karyawan teknisi.

Sepanjang jalan mereka bercerita acara semalam. Panji tak mendengarnya. Pikirannya ke Laras dan Sindy yang pasti sudah menunggunya, tapi Panji malas membuka pesan. Hingga telpon bunyi dari Sindy.

"Ayah masih di mana?"

"Masih di jalan, tunggu di situ dulu."
Ponsel ditutup.

Dua jam kemudian sudah hampir sampai rumah. Panji ingin mandi dulu dan berdandan yang rapi bersih, baru ingin menjemput  Sindy.

Namun betapa kagetnya Panji. Di depan rumah ada mbak Widya.

"Loh, Mbak Widya, kok sudah sampai sini?"Panji turun membuka kunci. Dan Widya ikut masuk.

"Mas Indra ke Padang, aku di rumah sendiri. Ya, main kesini saja,"ucap Widya enteng.

Ya Tuhan, bagaimana ini? Panji kacau inginnya segera mandi, menjemput Sindy.

Widya duduk dan dengan santai menyetel TV menunggu Panji.
Panji mandi dan berdandan rapi dan wangi ingin bertemu Laras dan Sindy.

Namun mbak Widya malah ke dapur membawa lumpia Semarang katanya oleh- oleh. Lalu sibuk menggoreng.

CLBKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang