Part 17
CLBK
( Ch. Maria)Hari ini Laras menghadiri pembukaan pekan festifal budaya yang di selenggaran di gedung Sasana budaya.
Acara ini melibatkan beberapa desainer muda berbakat.
Tampak perancang busana kawakan Samuel Watimena, perancang terkenal Ivan Gunawan. Dan beberapa perancang kondang yang lain.
Laras datang bersama
Kristi asistennya.Acara dibuka dengan peragaan busana rancangan Sammy panggilan akrab Samuel Watimena yang mengusung nuansa etnik tenun ikat, dibawakan peragawan peragawati ibukota. Tampak hasil rancangan Igun Ivan Gunawan yang menampilkan artis Rosa, Soimah, Ayu Ting-Ting, Iis Dahlia, mereka semua tampil memukau cantik mempesona.
Acara hari ini membahas Ikatan Perancang Mode Indonesia yang sudah berdiri beberapa tahun yang lalu. Pengenalan pengurus dan kegiatannya menjadi agenda utama.
Hari ini juga di perkenalkan dan dilantik beberapa personil anggota baru IPMI, Laras termasuk salah satu diantaranya.Dia bersyukur sudah sejauh ini perjalanan kariernya yang diawali dari kecintaan mencorat-coret gambar desain baju ketika remaja. Rupanya bakat ini terus di kembangkan hingga sekarang.
Menjadi seorang perancang busana mempunyai tugas merancang, memodelkan dan membuat sebuah busana agar dapat dipakai dan tampak indah serta tampil percaya diri bagi pemakainya.
Acara ini mengajak para perancang untuk terus melahirkan karya baru, menggali potensi seni budaya leluhur bangsa dari etnis daerah yang maha kaya.
Kita tingkatkan cinta tanah air dan budaya dengan mengangkat ragam kreasi budaya, pernak pernik aksesoris daerah menjadi karya yang bernilai internasional.
"Ayo Kris,maju terus, kita juga bisa. Gali potensi mu, kita bangkit bersama-sama," kata Laras penuh semangat.
"Siap, Bu," jawab Kristi sambil menggenggam tangan di udara. Lalu mereka tertawa bersama.
Acara selesai dan berdua langsung menuju sate Senayan, perut sudah keroncongan. Membayangkan saja sudah ngiler. Maklum di acara tadi hanya mendapat kue-kue saja.
"Kris, kamu pesan sate kambing juga, kan?" tanya Laras.
"Iya, Bu, kalau sesekali juga tidak apa-apa sate kambing, asal bukan untuk kebiasaan, nanti kolesterol tinggi," jawab Kristi.
Mereka menikmati sate Senayan yang terkenal mantap menggugah selera.
"Kris, bagaimana anakmu, sudah bisa apa sekarang,?"tanya Laras.
"Sudah bisa minta adik, Bu," jawab Kristi bercanda.
"Ah, itu mah kerjaan Seno. Ingat belum dua tahun kan Radit. Jangan hamil dulu. Masih kecil, kasihan. Beri asi sampai puas, punya adik kalau sudah lima tahun,"kata Laras sambil tersenyum.
"Kalau belum-belum hamil lagi,kebanyakan cuti loh, bagaimana mencapai cita-cita membesarkan butik?"tambah Laras.
"Siap, bos, tenang saja. Sudah ikut program KB kok," jawab Kristi tersenyum malu.
Akhirnya santap siang usai, mereka meluncur kembali ke butik untuk segera di buka.****
Laras membantu membuka butik. Sudah menunggu, Yani dan Sita karyawan toko yang melayani pelanggan.
Kristi bertindak sebagai kasir.
Tak lama Laras pamit."Kris, aku pulang dulu, mau menyiapkan yang di rumah,"pamit Laras.
Honda Jazz merah meluncur manis ditengah keramaian kota Jakarta yang siang ini terlihat padat merayap.Laras menikmati kemacetan ini dengan menikmati alunan musik tembang lawas dari Chryse, Cinta.
"Ah, kalau dengar lagu ini, jadi ingat reuni. Ingat Panji.
Apa kabar Panji? Sekar?"
Laras menghela napas, terasa ada sesak yang menghimpit jika teringat Panji.
Mobil meluncur dan sampailah di rumah.
Pembantu membukakan pintu gerbang.
Sepi rumah ini, anak-anak belum pulang. Tapi tidak untuk di sebelah rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK
Teen FictionTerbuai gejolak cinta lama. Cinta yang lama padam, bagai tersengat arus listrik kini meremang, bersinar bahkan membara.