Part 24

47 4 0
                                    

Part 24
CLBK
( Ch. Maria)

Panji sudah bekerja di Jakarta. Menangani proyek gedung bertingkat dan sebuah mall.
Kerja Panji di lapangan memeriksa bangunan sesuai rancangan.
Hampir tiap saat berkirim pesan dengan Laras.
Sudah lima hari Panji kerja dan malam ini Panji membawa mobil kantor ke rumah Laras.

"Besok aku ingin pulang nengok Sindy. Dia tadi nelpon. Sudah lulusan dan mau daftar ke SMA."

"Oh sudah lulus ya?"

"Karena proyekku kan lama, aku akan ajak liburan di sini. Dia libur dua minggu sebelum masuk sekolah baru.

"Ya, bagus ajak ke sini saja, nanti aku bawa jalan-jalan."kata Laras.
Panji mendengar saja hatinya berbunga.

"Ya sudah, aku cuma memberi tau, mungkin malam ini aku mau naik kereta saja pulang, dari pada tidur di hotel, besok pagi sudah sampai Solo,"ucap Panji.

"Ya, begitu juga bagus."jawab Laras

Panji segera pamit pergi dan  langsung ke stasiun.

****
Setelah sehari di Solo dan mengunjungi makam Sekar, sore ini Panji dan Sindy ke Jakarta dengan pesawat.
Panji mengirim pesan Laras kalau sudah sampai Jakarta.

"Pagi, Ras, aku dah di kantor, nih. Bagaimana kabarmu?"

"Baik, mas. Loh, kok Sindy dibawa ke hotel?"

"Ya, semalam ikut tidur di hotel, biar tahu tempat tinggal Ayahnya."

"Besok kujemput ya,Mas?"

"Jangan. Biar aku antar saja ke rumahmu. Kasihan kalau kutinggal kerja sendiri."

****
Pagi-pagi Sindy diantar ke rumah Laras. Desi dan Deni senang dapat teman, mumpung mereka juga libur.
Kemudian mereka sarapan bareng. Sengaja mbak Sar dipesan suruh membuat sarapan yang banyak karena akan ada tamu.

Sudah terhidang nasi goreng spesial, omellete juga roti bakar. Silahkan mana yang suka. Minuman ada jus dan jeruk hangat.

Setelah sarapan Panji berangkat. Sindy ditinggal dengan Desi dan Deni. Kesempatan ini dipakai Desi untuk menyenangkan Sindy. Bertiga dengan Deni mereka akan ke Dufan.

Sementara Laras mengurusi butik yang tidak bisa tutup. Sebab langganan menunggu. Dan pesanan juga banyak.

***

Selama tiga hari Sindy diajak jalan oleh Desi dan Deni. Kasihan bocah remaja yang baru kehilangan ibunya ini butuh hiburan agar tak bersedih.
Belanja di mall, nonton sirkus dan ke ancol. Beruntung mereka libur. Karena kalau minggu depan perkuliahan sudah dimulai. Mumpung selagi mereka bisa dan ada waktu, Laras membiarkan saja, biar naluri Desi dan Deni terasah.

( Halo Ras, maaf aku belum bisa nengok Sindy, hari ini aku ke Batam ikut meresmikan proyek. Nitip Sindy dulu, ya?)

( Gak papa santai saja,mas. Sindy sedang ke Ancol dengan Desi dan Deni)

(Wah, tercukupi semua kebutuhan Sindy dong, ya kasih sayang, perhatian dan materi. Ayahnya nih yang belum)

(Ya, belum) Laras asal jawab.

(Belum apanya, Ras)

(Belum waktunya, ha, ha)

Hidup Panji dan Laras bahagia walau hanya sebatas canda.

***

Ponsel Laras berbunyi.

"Ras, aku mau ketemu kamu. Di butik atau di rumah?"

"Ada di rumah. Kangen Sindy ya?"

"Kangen semuanya, Desi, Deni dan bundanya."

"Paling pinter kalau gombal."

CLBKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang