Part 19
( CLBK)
( Ch. Maria)Bulan depan Laras mendapat undangan mengikuti acara Pekan Budaya di Solo, yaitu Solo Batik Carnival.
Sebuah acara budaya yang mengusung desain corak batik yang kali ini mengundang para desainer yang berasal dari Solo.Jauh-jauh Laras di undang sebagai tamu dan sekaligus memamerkan hasil karya desainnya yang bercorak batik. Untuk acara itu Laras sudah menyiapkan semuanya.
Dan sebelumnya di hari Sabtu ada acara Pesta busana di hotel Kencana yang bakal menghadirkan peragawan dan peragawati ibukota asal Solo.
Akhirnya Laras hadir mengajak putrinya Desi ke acara itu mumpung dia liburan semester.
Berdua naik pesawat dan langsung menuju rumah bulik nya di Gading Solo.
"Waduh, Desi sudah besar, jadi gadis yang cantik menawan," kata Bulik begitu melihat Desi serta memeluknya.
"Iya, Eyang, sudah kuliah sekarang,"balas Desi sambil tersenyum ramah pada adik eyangnya ini.
"Ayo,diminum dulu teh nya, sama serabi ini."
Laras tengah sibuk menerima telpon. Pastilah janjian dengan teman-temannya.
Tak lupa menelpon Anggi dan Winda."Win, aku sudah di rumah Solo. Nanti malam baru ada acara ke hotel Kencana. Lumayan masih banyak waktu, ini masih jam 11.00, aku pengin ngajak anakku muter-muter kuliner dulu."
"Mau aku antar, Ras?"ujar Winda ramah.
"Tidak usah, Win, ketemu malam nanti saja."
"Ya, aku juga akan banyak cerita denganmu."
"Bagaimana kabar Anggi?"
"Baik, tapi ya itu, suaminya gak bolehin keluar-keluar untuk urusan yang menurutnya cuma main. Maklum anaknya masih kecil-kecil,"
"Kalau Sekar? Bagaimana khabarnya?"
"Oh iya, kabar terakhir dia masuk rumah sakit lagi, aku belum nengok sakit yang terakhir ini."
"Aku juga lama tidak kirim kabar ke Mas Panji,"ujar Laras.
"Coba besok aku kalau ada waktu ingin tengok. Tidak usah bilang Mas Panji ya? pasti tidak boleh,"pesan Laras mau bikin kejutan.
"Panji hanya menjaga, agar kalian jangan sampai bertemu, Ras. Tak ada maksud yang lain."
"Aku gak akan ngapa-ngapain, cuma bertemu, silaturahmi, nengok Sekar yang sakit,"
"Oke deh, besok datang bareng aku."
"Oke, sampai nanti ya?" Laras menutup ponselnya dan bergegas pamit pada buliknya.
"Bulik, maaf mau keluar sebentar dengan Desi," pamitnya.
"Loh baru datang kok sudah mau pergi lagi."
"Sebentar kok Bulik, cuma ke Pasar Gede."
"Oh, yo wes, ati-ati, ya."
Mereka sengaja naik becak ke Pasar Gede.
Dawet ayu menjadi sasaran, kemudian sambel pecel, kering tempe, serundeng kelapa, semuanya buat oleh-oleh.
Lalu ke Selat Solo di daerah Gajahan.Mereka santai makan selatan berdua. Tak lupa membeli kue leker yang melegenda.
Leker seperti crepes yang berisi pisang dan meses.Laras juga membeli gempol pleret yaitu seperti dawet ada tepung beras yang dibuat bulat-bulat kecil dengan santan dan gula merah. Sengaja dia mengenalkan makanan khas Solo yang menjadi kesukaannya dimasa kecil pada Desi.
Setelah dirasa cukup, Laras dan Desi pulang.
Karena dirasa masih banyak waktu Laras ingin menengok Sekar sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK
Teen FictionTerbuai gejolak cinta lama. Cinta yang lama padam, bagai tersengat arus listrik kini meremang, bersinar bahkan membara.