ĄLARÍC || 48

12.5K 1.4K 837
                                    

Loh loh ada apa ini

Bukannya udah end?

Iya udah end.

Tapi boong🏃🏻‍♀️😂

Percaya banget Alaric udah End. Emang udah mau tapi belum saatnya.

Terus kok udah ada Epilog? Kan biar meyakinkan😭😂😂

JANGAN LUPA KOMEN TIAP PARAGRAF!!

Harus! Udah baik nih aku gk buat ending gantung. Kalau nanti part ini tiba-tiba ilang jangan heran ya, berarti aku lagi jahat

 Kalau nanti part ini tiba-tiba ilang jangan heran ya, berarti aku lagi jahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Chapter 48] - Alaric kembali

'I'm here my queen'

-Al

-o0o-

Hari ini langit terlihat cerah. Tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Sama seperti hati Alaric, cerah layaknya matahari. Setelah 4 bulan dia di negara kelahirannya, selama 4 bulan itu juga Alaric mencoba memulihkan ingatannya dibantu dengan orangtuanya dan beberapa foto.

Walaupun dia sering merasakan sakit tapi jika hasilnya memuaskan Alaric ikhlas lahir batin.

"Udah semua?" tanya Agatha.

"Udah, Bun." Alaric baru saja memasukkan semua koper mereka ke dalam mobil. Tidak sabar rasanya ingin melihat wajah-wajah yang selama 4 bulan ini hanya dia lihat dari foto.

"Yang jemput di bandara?"

"Sera, Zean sama Ares."

Ah adiknya. Alaric sangat rindu makhluk cerewet yang satu itu.

"Berangkat?" tanya Axel yang sudah siap dengan kunci mobil.

Alaric menjulurkan tangannya. "Aric aja." Axel setuju dan memberikan kunci mobil pada Alaric.

-o0o-

"ABAAANG!"

Sera berlari memeluk abangnya. "Miss youuu."

"Too." Alaric membalas pelukan adiknya. Selama 5 menit mereka berpelukan melepas rindu. Sebenarnya mau lebih lama tapi Ares melerai acara pelukan mereka.

"Gak usah lama-lama," ketus Ares.

Alaric menaikkan alisnya sebelah. "Udah jadian?"

"Udah dong," balas Ares angkuh sambil memeluk pinggang Sera dengan mesra. Namun dihadiahi cubitan mesra juga oleh Sera.

"Malu tau." Pipi Sera bersemu. Untung ayah dan bundanya sudah pulang lebih dulu bersama Manaf dan Zean.

ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang