ĄLARÍC || 42

12.3K 1.3K 653
                                    

APA KABAR?

Update cepet demi ngejer target

TIM GERCEP MANA NICH??👉🏻👉🏻
Kok kyk alay banget gitu ya😂

⚠️ JANGAN KESEL SAMA AYA SETELAH BACA PART INI⚠️

SPAM KOMEN WAJIB GAK SUNAH!!

[Chapter 42] - Unforeseen events

'Anything for the safety of the people I care about '

- Alaric

-o0o-

Bugh

"EVAN!!"

Alaric memegang sudut bibirnya lalu terkekeh sinis. "Lumayan." Alaric baru saja masuk ke ruang rawat Rainer dan langsung disambut kepalan tangan milik Evan.

"Sialan lo," umpat Evan ikut terkekeh. Sedangkan yang lainnya menatap heran.

"Lo berdua sehat?"

"Sakit," balas Alaric. Dia mengambil duduk di samping Oliver yang sedang sibuk mengisi TTS.

"Berapa lagi?" tanya Alaric sedikit melirik TTS di hadapan Oliver.

"Tinggal 2 mendatar sama 10 menurun," jawab Oliver tanpa menoleh sedikitpun, lagi fokus-fokus trulala dia.

"Heh setan!" seru Rainer entah pada siapa.

"Siapa setan?" Alaric menggulung lengan seragam sekolahnya sampai siku. "Siapa?"

"Lo-- Eh Deon maksudnya bos, iya si Deon," jawan Rainer gelagapan. Padahal Alaric baru gulung lengan baju, belum lagi berdiri.

"Gue setan, lo apa?! Nenek moyang setan?!" ketus Deon yang sedari tadi diam karena membantu Oliver mengisi TTS. Diam salah, ribut salah, serba salah emang hidupnya.

"Van, lacak Adel," titah Alaric.

"Oke. 5 menit."

Tunggu-tunggu. Apa kalian bingung? What happened exactly? Jadi, sehari sebelum pertunangan dadakan itu berlangsung, tepatnya sore hari. Alaric pergi ke cafe untuk menemui seseorang. Dan ... orang itu adalah Mama-nya Adel.

Flashback ON

Wanita itu mengangguk. "Saya mau bicara penting dengan kamu."

"Jauhi anak saya," lanjut wanita itu yang tak lain adalah Mama Adel dengan tegas dan penuh penekanan.

Alaric terkejut untuk beberapa saat. "Kenapa? Apa saya nyakitin Adel tanpa saya sengaja?"

Mama Adel mengangguk. "Anak saya banyak tersakiti karena menjadi umpan untuk menjerat kamu, keluarga Alexander. Sudah cukup dia tertekan oleh masalah kalian dengan mertua saya! Sudah cukup keluarga saya tersakiti! Tolong biarkan kami hidup tenang seperti sedia kala, sebelum Resa mengenal kamu," ucapnya lirih di kalimat terakhir.

ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang