ĄLARÍC || 9

23K 1.6K 87
                                    

I'M BACK...

Lama ya up nya? Maapin deh Ayya lagi busy. Mana tadi dapet berita kalau cerita bundanya Alaric alias Agatha FA itu di plagiat sama orang gak tau malu. Bukan di wattpad tapi di platform lain kan aku sebel jadinya:(

SPAM KOMEN ALARIC DONG!! SIAPA TAU BISA NGILANGIN RASA KESEL AKU

SPAM KOMEN ALARIC DONG!! SIAPA TAU BISA NGILANGIN RASA KESEL AKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[Chapter 9] - Quality Time

"Sera juga beruntung karena punya abang ganteng kayak bang Aric,"

- Seraphina

-o0o-

"Lacak keberadaan dia, Ner," perintah Alaric.

Rainer menganggukkan kepalanya dan langsung melakukan tugasnya.

Seperti yang Alaric katakan kemarin, mereka akan memulai misi pada hari ini. Mereka tidak pergi ke sekolah karena sekolah diliburkan selama 1 minggu yang Alaric sendiri tidak tau alasannya, eh lebih tepatnya gak mau tau.

"Ketemu," ucap Rainer setelah menemukan lokasi target mereka. "Tapi..."

"Tapi apa?" tanya Deon.

"Gue baru tau dia ada di kota mana, belum tau keberadaan pastinya," lanjut Rainer.

"Cari sampai dapat, gue mau lokasi pastinya besok, karena besok kita udah bergerak," pinta Alaric.

Rainer tak masalah Alaric menyuruh seenaknya seperti itu, karena memang sudah menjadi tugasnya untuk melacak target saat ada misi seperti ini.

Rainer dilahirkan dengan otak yang cerdas, dalam hal lacak melacak, menyusun strategi atau mengelabui musuh dia lah jagonya. Karena itu dia disebut The Brain of Afentikó.

"Kita gak bisa bergerak besok Ric!" seru Rainer.

Alaric menautkan kedua alisnya. "Kenapa?"

"Gue dari awal gak yakin kalau dia melakukan semuanya sendiri, pasti ada yang bantuin dia dan orang itu pasti bukan orang abal-abal," jawab Rainer.

"Maksud lo?" tanya Evan.

"Dia gak sendiri, ada yang bantu dia. Liat aja tadi, gue udah berusaha lacak dia tapi yang gue dapet cuma di kota mana dia sekarang," jawab Rainer kembali membuat Alaric menautkan alisnya, begitupun Deon, Evan dan Oliver.

"Jadi?"

"Jadi...gue perlu waktu sekitar lima hari buat ngumpulin informasi," ucap Rainer.

"Lima hari gak kelamaan?"

"Kelamaan. Gue kasih waktu tiga hari, dimulai dari hari ini. Tanggal 17 kita kumpul lagi di ruangan ini," putus Alaric.

"Baik King!" balas mereka.

ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang