ĄLARÍC || 17

21.6K 1.6K 241
                                    

Holla!!

TIM GERCEP MANA SUARANYA??

Pada nungguin Alaric update gak? Kalau ada Alhamdulillah:)

Seperti biasa SPAM KOMEN NAMA ALARIC DI SINI!!

Seperti biasa SPAM KOMEN NAMA ALARIC DI SINI!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Chapter 17] - Pindah

"Anything for my dear sister"

- Alaric Zeroun

-o0o-

Keluarga Alexander berjalan dengan tergesa-gesa menyusuri koridor rumah sakit. Sampai mereka menemukan seseorang yang mereka kenali tengah berdiri dengan raut wajah cemas di depan salah satu ruang rawat VVIP.

"Ares!" Agatha bejalan lebih dahulu. "Dimana Sera? Bagaimana keadaannya? Apa dia terluka parah?" tanya Agatha cemas sehingga terkesan terburu-buru.

"Dia masih di periksa dokter, lukanya ...." Ares menggantung ucapannya.

"Kenapa? Apa lukanya parah?" tanya Agatha tak sabaran.

"Lukanya ...."

Cklek

Seorang wanita yang tidak lain adalah seorang dokter keluar dari ruang rawat Sera.

"Dokter, bagaimana keadaan anak kami?" tanya Axel.

"Lukanya cukup parah, ada beberapa memar di sekujur tubuhnya. Sepertinya luka itu bekas cambukan dan beberapa bekas sayatan." Mendengar itu Axel mengepalkan tangannya. Siapa yang berani berbuat seperti itu pada putrinya? Apakah musuh bisnisnya? Tapi tidak mungkin, baik Sera maupun Alaric tidak pernah ditunjukkan lada publik, identitas mereka sangat dilindungi dan dirahasiakan.

Terlihat Alaric yang tengah berjalan santai menuju ruang rawat Sera. Wajahnya tak terlihat jelas karena tertutup dengan topi dan tudung hoodie berwarna hitam yang ia pakai. Alaric hanya waspada, rumah sakit ini tempat umum, jadi bisa saja ada murid AFIHS yang melihatnya berada disekitaran keluarga Alexander dan akan menjadi gosip nantinya. Bukan gosip soal identitasnya melainkan tentang kematian. Paham kan?

"Kamu dari mana Aric?" tanya Agatha khawatir.

Alaric menatap tajam dokter yang masih setia berdiri di tempatnya, mengisyaratkannya untuk pergi.

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, kalau ada apa-apa kalian bisa panggil saya." Dokter itu pergi dan menyisakan keluarga Alexander.

ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang