ĄLARÍC || 23

16.5K 1.4K 227
                                    

INFO : Di part ini dan part berikutnya bakalan di munculkan beberapa tokoh di cerita Agatha FA. Buat yang udah baca Agatha FA dulu pasti tau dah tuh. Dan buat yang gak baca gak apa-apa juga sih cuma ya itu kalian gak akar permasalahannya. BUAT YANG LUPA ATAU GAK TAU SAMSEK BISA TANYA AYYA ATAU READERS LAINNYA KOK!

Btw ... Ayya mau double up yuhuu

SPAM KOMEN JANGAN LUPA!


[Chapter 23] - Fakta Baru

'Long time no see, devil boy'

- Albert Nielsen

-o0o-

Hari terus berlalu. Dan kini hari yang dinanti-nanti pun tiba.

"War nya di mana, Al?" tanya Evan.

"Sadewa bilang 'di tempat biasa bayangan bertarung' tapi gue gak tau maksudnya dimana," balas Alpha.

Yup, Afentikó saat ini ada di markas Apparel tepatnya di Bandung untuk membahas strategi yang akan mereka pakai nanti malam. Kalau kata Deon sih 'lumayan sekalian jalan-jalan'.

"Hutan." Seluruh pasang mata mengarah pada Alaric meminta penjelasan.

"Hutan? Lo yakin?" tanya Delta.

Alaric mengangguk lalu melirik Evan. "Jelasin." Evan mengangguk paham. Untungnya dia sudah mengerti. "Bayangan yang dimaksud itu adalah mafia. Mungkin karena dunia mereka dibilang dunia gelap jadi mereka nyebut diri mereka bayangan. Berarti maksudnya Sadewa itu tempat biasa para mafia bertarung dan tempat itu adalah hutan," jelasnya panjang lebar.

"Ooh, tapi hutan yang mana nih? Hutan di Indonesia gak cuma satu meter luasnya," decak Deon.

"Tau tuh, dia kira kita anggota mafia apa ya, kita mana tau tempat biasa anggota mafia tempur. Hutannya di kota mana juga kita gak tau," sambung Delion.

Sudahlah, dua manusia itu sifatnya satu banding dua, beda tipis. Namanya juga hampir sama. Kalau mereka kolab dalam hal perbacotan pasti cocok.

"Jakarta." Lagi-lagi Alaric ditatap semua orang.

"Lo tau? Hutan mana?" tanya Alpha dan bukan Alaric namanya jika menjawab pertanyaan seseorang dengan gamblang.

"Kita ikuti aja nanti kemana Alaric." Bukan Alaric yang menjawab, melainkan Rainer.

"Kumpul di markas Afentikó," ucap Alaric lalu pergi begitu saja.

"Maksudnya?" tanya Delta bingung.

"Alpha, bawa semua anggota lo ke markas Afentikó. Nanti bakal ada dua orang anggota kita yang nunjukin jalannya," jelas Deon kemudian bangkit dari duduknya. "Kita pamit."

Di saat-saat rapat seperti ini pasti otak Deon akan lurus walau kadang-kadang kumat juga. Gitu-gitu Deon juga punya jabatan penting di Afentikó. Wakil ketua bro, gak main-main kan jabatannya. Alaric juga tak asal memberikan jabatan, ia tau dan paham setia potensi yang dimiliki teman-temannya.

2 jam perjalanan yang biasanya di tempuh dari Bandung ke Jakarta bisa di tempuh dalam waktu 1 jam oleh Alaric dkk. Kira-kira berapa kecepatan mereka? Berasa belajar Matematika!

ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang