[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! ]
Ini sequel Agatha FA tapi bisa dibaca terpisah kok
WARNING⚠️ Cerita ini mengandung kekerasan dan kata-kata kasar. Harap bijak dalam memilih bacaan. Typo bertebaran!! Harap komen jika menemukan typo!!
Ayya juga sedikit nu...
Ayya kyud back nih ada yg kangen gak? Kacangin aja gapapa, aya udah biasa jadi pluto:)
KALIAN GAK RINDU AYA TAPI RINDU ALARIC KAN?
KALO IYA SPAM KOMEN ALARIC!! Kalo dikacangin lagi ini yaudah lah mau gimaba lagi:(
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Chapter 6] - DREO
"Let's play the game dude" - DREO
-o0o-
"ABANG BANGUN!!"
Kedua kelopak mata Alaric langsung terbuka karena teriakan super itu. Ia mengusap telinganya yang terasa sakit. Sera teriak tepat di dekat telinganya, gimana gak sakit.
"Apaan?"
"Bangun bego, lo gak sekolah emangnya?" Tanya Sera.
Alaric melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 06.30.
"Buruan mandi sana, gue berangkat duluan deh takut telat kalo nunggu elo bang," ujar Sera kesal.
"Hm"
Dengan perasaan kesal, Sera beranjak dari kamar Alaric.
Alaric pun langsung mandi dan bersiap-siap. Setelahnya ia turun ke bawah.
"Sarapan dulu bang," pinta Axel.
"Buru-buru," balas Alaric langsung menyalami kedua orangtuanya.
Agatha mengusap lembut kepala putranya, "Nanti sarapan di kantin," ucap Agatha lembut.
"Iya bun,,," kalo inget. Lanjut Alaric dalam hati.
"Harus inget! Kalo enggak kamu gak bunda ijinin masuk rumah," ketus Agatha.
"Eh,,iya bun," balas Alaric.
"Sok ngebatin, lupa siapa emak lo?" Ejek Axel.
Alaric mendengus kesal, sedangkan Agatha memelototi suaminya. "Mulut! Kalo ngomong sama anak kebiasaan suka gak di filter," ketus Agatha sambil mencubit pinggang suaminya.
"Aww....sakit sayang, kalo mau pegang aku bilang aja gak usah pake acara nyubit segala," ringis Axel disertai godaan untuk Agatha.
"Gak sadar umur," lirih Alaric.
"Apa kamu bilang?" Axel mendelikkan matanya.
"Gak. Udah lah Alaric pergi dulu. Assalamu'alaikum," pamit Alaric.
"HATI-HATI!!" Teriak Agatha.
"AWAS NABRAK SEMUT RIC!!" Sambung Axel.
Bukan ayah gue, batin Alaric seraya menggelengkan kepalanya.
