ĄLARÍC || 43

13.9K 1.4K 720
                                    

Cepet kan?
Iya lah aku gak sabar mau End💚

TIM GERCEP👉🏻👉🏻

Perkiraan aku ALARIC bakal END sebelum Desember. Pokoknya rencana aku bakal tamatin ini sebelum ujian akhir semester 😉

SPAM KOMEN TIAP PARAGRAF!!

SPAM KOMEN TIAP PARAGRAF!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Chapter 43] - Sadar

'I will stay alive until my task is completed'

- Alaric

-o0o-

Sudah 2 hari sejak Alaric dinyatakan koma. Agatha masih mencoba menyusut kasus kecelakaan putranya. Dia tidak bisa percaya begitu saja dengan kata orang jika tidak melihatnya sendiri. Dan ternyata dugaannya benar. Kejadian 2 hari lalu memang sudah direncanakan.

"Princess."

Oh ya ampun. Agatha lelah memperingatkan Albert untuk berhenti memanggilnya begitu.

"Sudah ketemu?" tanya Agatha.

"Sudah dong." Albert duduk di hadapan Agatha. "Jadi mau kita apakan? Jangan bilang kamu cuma mau memenjarakannya seperti apa yang kamu lakukan sama Acel beberapa tahun lalu. Abang gak setuju. Itu terlampau ringan untuk orang yang berani bermain-main dengan keluarga Alexander," cecar Albert

"Tapi dia--"

"Nenek tua itu tidak patut dikasihani. Mentalnya sudah terganggu semenjak suaminya meninggal. Dan dia menyalahkan kita?! Benar-benar gila."

Agatha menghela nafasnya. "Karena dia gila kita gak bisa main hakim sendiri. Biar ini jadi urusan hukum. Prioritas kita sekarang adalah kesembuhan Alaric, kondisinya makin menurun bang."

"Fine. Abang akan disini sampai bulan depan. Kalau Aric udah sadar kamu harus kontrol anak kamu itu, benar-benar sudah menjadi budak cinta."

-o0o-

AFIHS ikut merasa sedih atas kejadian yang menimpa pangeran tampan mereka. Sekarang hanya terlihat tiga dari lima inti Afentikó yang berjalan dengan sorot mata tajam.

"Kak Deon!"

Deon berbalik. Terlihat Adel yang berlari mendekati mereka.

"Kenapa dedek emes?"

Banyak yang iri melihat kedekatan Adel dengan para intinya Afentikó. Apalagi notabenenya sebagai kekasih sang ketua.

"Nanti pulang sekolah kalian jenguk Alaric 'kan? Gue ikut ya," ucap Adel.

Tiga pemuda tampan itu tampak saling melirik satu sama lain. "Ok, nanti kita tunggu di parkiran."

ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang