ĄLARÍC || 1

48.1K 2.8K 308
                                    

Hai hai hai!!!

Ayya kambek uhuyy

Pada gk sabar nunggu kelanjutan cerita ini kan pastinya? Iya dong

Sebelumnya...

Spam komen nama Alaric!!

Spam komen nama Alaric!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-o0o-

Sebuah mobil memasuki gerbang AFIHS. Semua mata tertuju pada mobil yang terbilang harganya selangit. Lamborghini Mansory Carbonado Apertos. Mobil yang harganya fantastis itu tentu saja milik orang yang fantastis pula.

Alaric Zeroun

Nama itu sudah tak asing lagi bagi penghuni AFIHS. Pemuda tampan yang mempunyai aura menakutkan dan mata yang senantiasa menyorot tajam.

'Aric ya ampun makin gans aja sih'

'Aric i lopyuu'

'lemes kaki gue liat wajah tampan seorang Aric'

'ganteng banget sih'

'Hai Aric'

Alaric merasa risih, ini yang paling ia benci dari perempuan, kecuali bunda dan adiknya. Mereka terlalu norak baginya dan terlalu lebay.

Alaric menatap tajam sekelilingnya terutama segerombolan siswi yang meneriaki namanya tadi. Segerombolan siswi itu langsung kicep dan menghentikan teriakan alay mereka saat mengetahui arti tatapan tajam Alaric.

Alaric melanjutkan langkahnya. Dia terus berjalan dengan style badboy yang malah membuatnya terlihat semakin tampan. Baju dikeluarkan, dua kancing atas ia biarkan terbuka, dasi sengaja dilonggarkan, tasnya yang hanya ia sandang di bahu sebelah kanan, dan rambutnya yang acak-acakan menambah kesan badboy dalam dirinya.

Suasana kelas yang awalnya ribut mendadak hening ketika Alaric masuk.

Brak

Saat didepan pintu Alaric langsung mencampakkan tasnya ke kursi tempat ia duduk.

Tepat. Tas itu terletak di tempatnya.

"Kenapa lo Ric?" Tanya Caldeon Megantara, salah satu sahabat Alaric.

Alaric tak menjawab, ia lebih memilih memainkan game di ponselnya.

Untungnya Deon sudah kebal dengan Alaric yang dingin.

"Lagi PMS lo ya Ric?" Sahut yang satunya lagi. Rainer Wilferd Adelard, sahabat Alaric juga. Sontak mengundang tatapan tajam dari Alaric.

Rainer langsung kicep. Pemuda yang memiliki nama yang sering membuat lidah orang keseleo itu tak berani berkata-kata lagi.

ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang