ĄLARÍC || 49 (END)

19K 1.5K 1.1K
                                    

Yuhuuu

Jangan lupa komen disetiap paragraf. For last time😺💚

[Chapter 49] - Ending

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Chapter 49] - Ending

'I love you'

- Aradel

-o0o-

Adel memeluk Alaric dengan erat. Seakan-akan ia takut ditinggal untuk kesekian kalinya.

"I miss you," ucap Adel lalu mengecup pipi Alaric.

Alaric mengulum senyumnya. "I miss you too." Gantian Alaric yang mengecup kening Adel.

"Lama banget sembuhnya," gerutu Adel.

"Gak tau, aku aja sebel." Adel terkekeh, ada-ada saja Alaric ini. Sepertinya semenjak kembali dari Jerman dia jadi banyak bicara.

"Kamu gak ada tertarik sama cewek disana 'kan?" tanya Adel was-was. Dan Alaric suka itu. Alaric suka saat Adel menunjukkan kecemburuan.

"Gak ada. Raga aku di Jerman, tapi hati aku ketinggalan di Indonesia. Jadi gak ada yang bisa ambil."

Adel memperhatikan setiap lekukan wajah Alaric. Masih sama seperti 4 bulan yang lalu. Bahkan tambah tampan. "Kamu makin ganteng," puji Adel jujur

Alaric yang mendengar kejujuran dari mulut sang gadis entah kenapa telinganya memanas. "Hah?" Alaric mengusap tengkuknya.

Gara-gara peluit pak Agus pasti, batin Alaric.

"Dih kupingnya merah!" Adel tertawa ngakak. Jadi tadi dia baru saja membuat Alaric baper sekaligus salah tingkah? Adel harus membanggakan diri.

"Mana ada," bantah Alaric.

"Ngaku aja deh."

"Gak baper."

"Ngaku gak!"

"Enggak."

"Kalau ngaku aku cium, mau?"

"Enggak!" Alaric mencerna beberapa detik. "Eh mau-mau!"

"Males, tadi katanya enggak kok." Adel memalingkan wajahnya.

"Iya aku baper tadi kamu bilang ganteng. Jadi cium, ya?" rengek Alaric. Sumpah Alaric geli dengan dirinya sendiri yang mendadak lebay hanya karena satu kecupan di pipi.

Adel menggeleng.

Alaric semakin gencar membujuk gadis itu. Ah sial! Kalau saja tadi dia fokus.

"Ok, aku mau. Tapi kamu tutup mata dulu," titah Adel.

"Gak mau, nanti kamu kabur."

Bukan sekali dua kali Alaric ditipu oleh gadis didepannya ini. Kalau kata Alaric, Adel itu PHP. Padahal Alaric sudah berharap benar-benar dicium.

ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang