13. Apa dia seorang?

117 23 2
                                    

Happy reading....
.
.
.
.
.

.

.

Seperti kemarin, pagi sekali Chenle sudah berangkatlah sekolah, dia sengaja karena Chenle ingin menemui Lala dan Sakura dulu.

Tanah itu sudah tidak becek lagi hanya saja tempat bekas Desa yang damai itu benar benar sepi dan rata.

Chenle tidak perlu melepas sepatunya seperti kemarin. Dia langsung melangkah menuju Padang luas dengan rumput tinggi itu.

Sakura masih disana, ya tentu saja kan dia pohon yang tidak bisa berpindah.

Chenle bersandar dibawahnya, seperti biasa sebuah kunang kunang yang Chenle sebut Lala itu hinggap di rambutnya menyaksikan Chenle menulis catatan kecil.

Menulis sesuatu disana setelah itu Chenle merobek Kertasnya, dia membuat sebuah pesawat. Chenle tersenyum tipis walau hatinya terluka.

Surat itu berisi tentang perasaan nya kepada seseorang.

Anggap saja cinta pandangan pertama. Ehem. Ya karena Chenle belum pernah pacaran.

Chenle menusukkan pesawat kertas itu ke salah satu ranting pohon, berharap tulisannya akan dibaca oleh seseorang.

Entah siapa.

******

"Nggak jadi Ra, pertemuannya diundur, papah ada urusan diluar negeri, papah harap kamu mengerti."

Tut...Tut...

Youra mendengus kesal, membanting ponselnya ke ranjang empuk itu, ayahnya menyebalkan. Pertemuannya dengan anak angkat ayahnya itu diundur dia jadi tidak bisa tau siapa orang itu.

Dari pada pusing, Youra mempersiapkan dirinya pergi ke sekolah.

Sampai didepan gerbang sekolah dia melihat Jisung bersama Haechan dan Mark dipintu masuk.

Youra tahu apa yang sedang mereka lakukan, jelas menebar pesona dengan adik kelasnya dan kakak kelas.

Ya Ngomong Ngomong mereka, Jisung dan kawan-kawan nya berserta Youra, Chenle, Renjun dan Jeno baru kelas 11.

Youra tidak peduli dengan mereka dia masih marah dengan Jisung yang membuatnya pingsan.

Beberapa langkah lagi dia akan melewati Jisung.

"Uy, itu si Youra"ucap Mark.

"Untuk sekarang tolong kontrol emosi lo, minta maaf ke dia"saran Haechan.

Jisung sedikit ragu namun dia menghampiri Youra.

"Youra-ah!"

Youra berhenti, Jisung berdiri Disampingnya, anak lelaki itu menunduk. Bukan karena Youra yang pendek tapi karena dia takut dan bingung harus berucap apa.

Hei! Sebad boy nya Jisung, dia tetap bayi yang menggemaskan.

"Apa?"ucap Youra terkesan dingin.

FIREFLIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang