Happy reading....
.
.
.
..
.Youra masih menatap wajah tampan itu dengan terang terangan, yang ditatap jelas salting lah!.
Masih dengan menggenggam tangan Chenle, rasanya hawa dingin yang Youra rasakan hilang ketika tangan mungilnya menggenggam tangan Chenle.
Chenle yang semakin gugup hanya bisa mengigit bibir bawahnya, dia harus mengatakan ini atau tidak?.
"Em.. Lala"lirih Chenle. Matanya berpaling menatap gadis itu.
Tatapan tulus dan dalam Youra membuat Chenle semakin gugup. "Iyaa?"
"Kamu bener bener anggap aku sebagai teman kah?"ucap Chenle.
Wajah manisnya menatap gadis itu yang sepertinya kesulitan menjawab.
"Kenapa Lo tiba tiba Ngomong gitu?"Youra balik bertanya kepada Chenle.
Chenle tersenyum gugup "boleh aku mengatakannya?"
"Mengatakan apa?"
"Saranghae"
Dan ucapan Chenle membuat Lala benar benar beku menjadi salju indah diantara salju lainnya dimusim itu.
Mata Youra terbuka karena terkejut wajahnya memerah, dalam hatinya dia sudah berteriak seperti orang gila namun didepan Chenle dia benar benar diam seperti patung.
Chenle yang melihat Youra diam karena mungkin gadis itu sangat terkejut, dengan senyum jahilnya Chenle melakukan sesuatu yang membuat Youra terkejut setengah mati.
"Aku suka sama kamu"
Lalu Chenle mencium pipinya.
Hei, hei, ya walau ini hanya mencium pipi tapi damage nya bukan main! Bahkan jantung Youra sudah meloncat loncat ingin keluar dari tempatnya.
Mungkin ada yang bertanya kenapa tidak mencium di bibir? Chenle itu sangat mencintai ibunya makanya dia bisa menghormati wanita. Bibir bukan tempat sembarangan yang bisa dijajah orang lain.
Chenle paham, bibir pink dan indah itu hanya untuk orang yang akan menjadi suami Youra nantinya. Bukan dirinya. Chenle juga tidak yakin umurnya akan seberapa lama lagi nantinya.
Dia berharap, dia lah yang akan menjadi teman hidup gadis itu untuk selamanya.
Em... Boleh minta satu yang modelan Chenle nggak? Ehe.
Kembali ke Chenle yang terkekeh melihat Youra yang sama sekali tidak bergerak, sebegitu terkejutkah gadis itu?.
Bisikan pemuda manis itu ditelinga nya membuat Youra tersadar kembali, menatap mata Chenle dengan rasa gugup yang luar biasa.
Ya hei bayangkan! Jika kalian diposisi Youra! Bahkan dinginnya salju saat itu hilang seketika karena wajahnya yang panas merona.
Chenle berdiri, menarik tangan Youra untuk ikut berdiri. Mereka bersejajar, Youra bingung menjawab apa karena dia juga...emm.
Gimana ya?.
(Mana saya tahu saya kan ikan).
"Aku akan tunggu jawabanmu" tatapan Chenle begitu dalam membuat Youra menunduk.
Yang hanya bisa Youra lakukan adalah mengigit bibir bawahnya, menahan senyum yang akan mengembang.
Chenle mengusap pucuk kepala Youra gemas "lucu banget sih, hm"
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREFLIES (END)
Roman pour AdolescentsZhong Chenle, anak lelaki dengan paras rupawan dan hati yang teramat baik membuatnya dikagumi oleh semua orang, namun sayangnya dirinya sendiri tidak tahu jika hidupnya penuh dengan rahasia rahasia besar yang tersembunyi. Hingga suatu hari saat Desa...