Happy reading...
.....
2 Tahun Kemudian.....
"Apa ini? Semesta ikut bermain dalam kisah kita, kadang aku bertanya kenapa tuhan mempertemukan kita jika rencana akhirnya adalah kita berpisah?"
"Memang benar setiap pertemuan selalu ada perpisahan"
"Tapi Tuhan, aku tau aku lancang namun bolehkah aku diberi kesempatan untuk membuatnya Benar-benar bahagia? Akan ku jadikan dia satu satunya"
"Walau terkadang aku sadar, Chenle memang benar benar sesosok kunang kunang yang sangat sulit aku gapai"
"Dan kini pergi membuatku benar benar sulit menggapainya"
"Aku gagal membuatnya bahagia"
"Tuhan ku mohon, aku ingin aku dan dia bertemu lagi di kehidupan selanjutnya"
"Huh, manusia yang satu ini sangat jahat, membawa pergi separuh jiwaku bersamanya dan aku benar benar tidak bisa melupakannya"
"Tapi bukan itu yang membuat aku sangat bersedih"
"kenapa? Kenapa?! Saat Chenle meninggalkan ku statusnya adalah mantan?"
"Kenapa gak pacar atau yang lebih baik suami gituh anying?! Emosi gue lama lama anjerrrr!"
"Chenle anjir emang! Mentang mentang udah mantan seenaknya pergi, manalagi gak bakal balik benci gue sat!"
"Babinyeee"
Tangannya berhenti menulis dengan diakhiri kekehan setelahnya.
"Apa yang aku tulis?" Gadis yang kini bertambah dewasa itu mengusap wajahnya kasar.
Dia memang sedang menulis sebuah kalimat untuk kekasihnya yang telah pergi 2 tahun lalu.
Menyakitkan.
Agar suasananya tidak terlalu menyedihkan, di akhir tulisannya Youra menambahkan sebuah candaan yang sangat ingin dia lampiaskan kepada kekasihnya jika saja kekasihnya kembali nanti.
Namun itu tidak mungkin.
Mustahil!.
Youra membaca ulang, awalnya dia merasa sedih namun di akhir dia terkekeh. Berlarut dalam kesedihan tidak ada baiknya juga.
Semua sudah terjadi.
"Kalau misal kamu balik dan baca tulisan ini aku tebak kamu gak bakal berhenti ngakak"gumam Youra membayangkan hal itu terjadi.
Senyumannya pudar seketika "itu mustahil, dia udah tenang"
*******
"Walau akhirnya gue seneng karena predikat orang tertampan jatuh ke gue setelah gak ada Lo tapi tetep aja gue ngerasa sepi"
Jisung kini bersama Jeno mengunjungi makam Chenle.
Jeno dengan ekspresi memelas menepuk pundak Jisung.
"Sung! Gak baik loh terlalu percaya diri nanti Lo gila kaya gue"ucap Jeno.
Jisung mengangguk "tapi emang gue ganteng kok"
"Serah!"kesal Jeno dengan wajah datarnya.
"Jujur aja sih Chenle gue lebih nyaman main sama Lo dari pada si onoh!" Mata Jisung mengode ke Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREFLIES (END)
Teen FictionZhong Chenle, anak lelaki dengan paras rupawan dan hati yang teramat baik membuatnya dikagumi oleh semua orang, namun sayangnya dirinya sendiri tidak tahu jika hidupnya penuh dengan rahasia rahasia besar yang tersembunyi. Hingga suatu hari saat Desa...