37. Somebody Else

120 19 10
                                    

Happy reading.
.
.
.
.

.
..

Malam sudah tiba, ini saat yang paling ditunggu semua siswa, pasalnya kali ini adalah api unggun dan penerimaan hadiah untuk lomba lomba kecil tadi siang setelah dance.

" Yang menang kemarin adalah kelompok 12, jadi kalian ingin menentukan permainan apa yang cocok untuk sekarang?"ucap sang Guru.

Hadiah sudah diberikan tadi, Jeno dan Renjun menang dance karena mereka maju paling sering.

Posisi duduk mereka masih sama seperti tadi pagi, melingkar namun sekarang bersebelahan dengan satu kelompok. Sebelah Chenle ada Jisung dan sebelah Jisung, Lea, sebelahnya lagi ada Nada dan Youra paling ujung.

Entah kenapa gadis itu memilih duduk berjauhan, dia mungkin masih tidak nyaman berada dekat dengan Chenle.

"Truth or dare aja gimana?" Usul Lea.

"Hm bagus tuh, ya itu aja"ucap Nada.

"Kalian bertiga setuju kan?"tanya Lea kepada Jisung, Chenle dan Youra.

"Setuju" jawab Jisung, Chenle hanya mengangguk.

"Youra? Jangan melamun terus!"

"Em, a-apa tadi?" Youra gelagapan, dia sedang melamun.

"Kau setuju tidak?"

Youra tidak tau apa yang dibahas, dia memilih setuju saja.

Lea mengangkat tangan kanannya "truth or dare aja pak"

"Baiklah"

Sang guru memberikan botol kepada Chenle "Chenle nanti kamu oper ke Jisung dan seterusnya ya, jika botol ini berhenti ditangan seseorang dia yang harus maju, kita lakukan ini sambil bernyanyi, 1...2...3"

"Balon ku ada lima, rupa rupa warnanya"nyanyian yang datang dari seseorang tiba tiba.

Mereka terkejut mendengar nyanyian tiba tiba tapi setelahnya tertawa karena suasana yang lucu, dan Chenle mulai  mengoper botol itu.

Dan biang keroknya adalah Jeno lah! Dia yang menyanyi paling keras, padahal Lagu belum ditentukan. Tapi semua orang malah ikut menyanyi.

"Merah kuning kelabu, hijau muda dan biru"

"Meletus balon hijau dorr!"

"Bangke!"

"Bodoh!"

"Sialan!"

Salah satu dari umpatan itu adalah Renjun yang mengatakannya, pasalnya ketika mengucapkan"Dor" beberapa dari mereka berpaling kesamping dan mengucapkan itu ditelinga orang disampingnya.

Dan Renjun lagi lagi menjadi korban Jeno.

Mereka tertawa bersama hingga botol sampai ditangan anak kelas 11-E.

Anak itu memilih Turth yang berati dia harus berkata jujur. Seorang temannya bertanya tentang siapa yang disukainya.

Anak itu menjawab jujur, mereka tertawa melihat salah tingkah dari anak itu. Permainan lanjut lagi.

FIREFLIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang