Happy reading.
Okeh lest gooo
.
.
.Haechan dan Jisung sudah kembali dari kantor polisi mereka juga melaporkan bukti rekaman dihandphone Chenle, polisi memang meminta semua benda yang berkaitan untuk dijadikan bukti yang lebih kuat lagi.
Jeno juga sudah dihubungi oleh Renjun dan dia disini bersama mereka semua.
Sekarang mereka semua berkumpul menunggu Chenle.
Sangat tidak wajar sebenarnya, kejadian itu terjadi di pagi buta setelah pertunangan itu.
Seorang wanita yang sudah berumur berjalan tergesa gesa menghampiri mereka, dia Zhia Lin.
"A-apa yang terjadi dengan anakku?" Dia berteriak histeris.
Tidak sampai disitu keterkejutannya karena suami yang meninggalkannya beberapa tahun tiba tiba muncul dihadapannya dengan derai air mata.
"Z-zhong Liu?"
"M-maaf"
Tanpa peduli lagi Zhia Lin langsung saja berhambur ke dalam dekapan sang suami. Walau suaminya sudah meninggalkan nya dan membuat dia mengurus Chenle sendirian tapi Zhong Liu tidak lupa akan tanggung jawabnya dia tetap mengirim nafkah.
"A-aku merindukanmu" Zhia Lin terisak dalam pelukan itu.
Mereka, Renjun, Jeno, Haechan dan Jisung mengalihkan pandangannya hati mereka cukup tersentuh dengan kisah keluarga kecil ini.
Melepaskan pelukannya lalu Zhong Liu dengan senyum tipis menunjuk Jaemin yang sedang duduk menundukkan kepalanya dia masih terpukul dengan keadaan Chenle saat ini.
Menyipitkan matanya lalu berkata "bukan kah dia teman Chenle sewaktu di desa?"
Zhong Liu menggeleng "bukan, Dia Jaemin, Zhong Jaemin, anak kita"
Zhia Lin melebarkan matanya, dia sampai lupa wajah putranya sendiri setelah sekian lama tidak bertemu dengan Jaemin, dia tidak tau kini Jaemin telah tumbuh dewasa dan semakin tampan mirip ayahnya. Waktu di tempat pengungsian Zhia Lin kira Jaemin hanya sebatas teman Chenle walau begitu ada rasa aneh ketika melihatnya kala itu.
Zhia Lin menghampiri Jaemin, wanita itu menepuk pundaknya "j-jaemin"
Jaemin mendongakkan kepalanya dia terkejut melihat siapa didepannya "eomma!" Langsung saja Jaemin memeluk wanita itu.
Jujur ketika di desa itu Jaemin sudah gatal ingin memberitahu Zhia Lin tapi dia tahan, bukan waktu yg tepat.
Dan dalam pelukan itu mereka melepaskan tangis bersama kerinduan.
Tidak hanya 4 pemuda itu yang memalingkan pandangannya, bahkan Youra dan Mark juga, kisah keluarga itu cukup menyentuh hati mereka.
Hingga dokter keluar dan memberi tahu mereka.
Operasi berjalan lancar, peluru berhasil dikeluarkan. Chenle dipindahkan keruangan lainnya. Dia masih tertidur pulas dialam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREFLIES (END)
JugendliteraturZhong Chenle, anak lelaki dengan paras rupawan dan hati yang teramat baik membuatnya dikagumi oleh semua orang, namun sayangnya dirinya sendiri tidak tahu jika hidupnya penuh dengan rahasia rahasia besar yang tersembunyi. Hingga suatu hari saat Desa...