48. Kepergiannya

262 22 10
                                    

Happy reading.

.

.

Youra sampai dirumah sakit, dia merindukan Chenle. Entah lah Youra sudah sering bolos sekolah akhir akhir ini.

Dia kesana bersama Mark, Youra melihat ada Zhia Lin yang menjaga Chenle.

Zhia Lin berdiri dari tempatnya dan menghampiri Youra dan Mark.

Mengusap lembut kepala mereka dan tersenyum tipis.

"Kalian anak yang hebat" Mark dan Youra saling pandang.

"Jangan lupa panggil aku mamah ya" keduanya tersenyum lebar dan mengangguk.

Zhia Lin lalu menatap Chenle dan tersenyum bahagia, Mark dan Youra saja bingung.

"Chenle sudah sadar tadi, sekarang dia sedang tidur"

"Benarkah?" Youra melihat Chenle tak percaya namun bibirnya tersenyum. Dengan cepat Youra menghampiri Chenle duduk disana.

Youra tidak mau menggenggam tangan Chenle dia hanya mengelusnya takut Chenle akan terganggu tidurnya.

"Terimakasih, kamu mau mendengarkan aku, sungguh aku sangat mengkhawatirkan mu Chenle-ah"ucapnya memandang wajah yang tertidur itu dengan damai.

Mark dan Zhia Lin keluar untuk berbicara sesuatu, membiarkan Youra disana menemani Chenle. Pasti gadis itu merindukan separuh jiwanya.

Tiba tiba mata Chenle terbuka perlahan, Youra panik apakah dia menganggu Chenle?.

"M-maaf aku mengganggu mu?"

Chenle sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat wajah cantik gadisnya. Dia tersenyum sangat tulus, bahkan senyumnya terlihat manis seperti sebelumnya walau kondisinya seperti ini sekarang.

Chenle menggeleng. Tangan yang berada didekat Youra terangkat untuk mengelus rambut Youra lembut.

Bibirnya bergerak pelan "gadisku" ucapnya.

(Baper kampret!)-author.

Youra agak terkejut dan wajahnya memerah namun dia tahan.

Tersenyum dan menatap Chenle.

"Dan kamu, adalah lelakiku, lelaki paling baik didunia ini"balas Youra.

Chenle terkekeh tangannya tak berhenti mengelus surai panjang milik Youra, rambut Youra sangat lembut dan Chenle suka.

"Kau masih menyukai ku?"

Youra merengut kesal "kenapa bertanya seperti itu huh? Bukan suka lagi tapi cinta, aku ingin kau tetap ada disamping ku Chenle!"

Memang berucap tegas namun terlihat lucu Dimata Chenle.

Menurunkan tangannya dan mengalihkan pandangannya dari Youra lalu memasang wajah sedih.

"Aku pikir kau membenci-"

"Ustt cukup...jangan pernah bahas itu lagi, aku sama sekali nggak benci kamu Chenle" Youra menunduk sebentar lagi air matanya akan menetes.

"Maaf, maafkan aku, aku salah aku tau aku salah, kamu boleh benci aku"

Chenle menatap Youra "hei jangan menangis, sudah lupakan, aku tidak akan memaafkan mu"

Youra langsung mendongak dan menatap Chenle "kenapa?"

"Karena kamu nggak salah, pada kenyataannya kamu berkorban demi aku, kamu berjuang sendirian Dibelakang aku, harusnya aku yang Ngomong makasih sama kamu"

FIREFLIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang