45. Semua Rahasia (2)

159 16 0
                                    


.


.
.

DORR!

Deg!

"CHENLE!"

"CHENLE!! ENGGAK CHENLE!!"Youra berteriak histeris.

"CHENLE-AH....jangan..."

Terlambat peluru menembus tubuhnya.

Semua orang yang ada disana membeku ditempat, ya yang terkena bukan Youra tapi Chenle.

Jika di slow motion, sebelum Peluru itu ditembakkan Chenle dengan cepat berlari ke arah Youra memeluknya erat lalu peluru itu menembus tubuhnya.

Dipelukannya Youra masih bisa melihat Chenle tersenyum.

"Jangan nangis aku nggak papa, terimakasih udah berkorban demi aku"

"Aku cinta kamu"

Hingga kesadaran Chenle akhirnya menghilang dan pingsan.

"CHENLE!!" Youra meronta dalam ikatannya buru buru Mark melepas ikatan Youra.

Jaemin dengan cepat berlari ke arah Chenle, semua mengerubungi Chenle.

Bugh!!

"Dasar! Bangsat! Apa yang kau lakukan!" Zhong Liu tidak henti hentinya memukul Dae Jung.

Dae Jung sendiri juga terkejut, dia ingin menjadikan Youra sasaran kenapa Chenle yang kena.

Dae Jung menyesal, karena dia terlanjur menyukai anak itu. Dia akan sangat merasa bersalah jika Chenle sampai mati nantinya.

Dae Jung tidak melawan saat Zhong Liu memukulinya, hingga akhirnya Jaemin turun tangan menahan ayahnya.

"Yah udah yah! Nggak ada gunanya!" Jaemin menoleh ke arah Renjun.

"Cepat hubungi seseorang" Renjun dengan sigap menelfon Seseorang menggunakan ponsel Jisung.

Pasalnya memalak ponselnya ke Mark akan membutuhkan waktu lama, dia yakin ponselnya sudah tidak utuh.

Tak lama kemudian beberapa polisi datang menahan Dae Jung dan Haechan juga datang bersama Beberapa tenaga medis.

Mereka membawa Chenle. Tidak ada yang menyangka jika Chenle mengorbankan nyawanya untuk Youra.

Sungguh, Chenle orang yang tulus.

**********

Dae Jung sudah ditangkap oleh polisi, kini Zhong Liu, Jaemin, Renjun, Mark dan Youra ada dirumah sakit. Chenle sedang dioperasi sekarang.

Haechan dan Jisung pergi bersama polisi untuk mengurus semuanya.

Zhong Liu baru bertemu putranya dia baru pertama kali memeluknya Seperti saat ini tapi kenapa harus disaat ketika Chenle terbaring lemah dirumah sakit.

Jaemin yang duduk di sebuah bangku panjang disana menunduk dalam dia meneteskan air matanya. Bukankah sakit sebagai seorang kakak yang baru bisa menunjukkan identitasnya tapi adiknya malah terbujur lemah disini.

"Maafkan aku" Jaemin menatap Youra yang duduk bersama Mark.

"Jika saat itu aku tidak lupa melepas ikatan mu dulu, mungkin kau bisa lari dan Chenle juga tidak akan kena, ini semua kesalahanku, maafkan aku, aku gagal menjaga Chenle, silahkan benci saja aku, maafkan aku" Jaemin menunduk lagi dia meremat kuat kepalanya.

FIREFLIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang