23. Aku Juga Menyukaimu

124 17 3
                                    

.Happy reading.
.
.
.
.
.

Masih memandang pintu kamar gadis itu, lalu tatapannya turun kebawah. Tangannya meraba benda benda terlarang itu.

"Maaf la...tapi aku harus melakukan ini, kamu udah tersesat terlalu jauh dan aku nggak mau itu"gumam Chenle.

Chenle mengambil sekantong plastik hitam lalu memasukkan semuanya ke dalam kantong plastik itu, dia akan membuangnya tanpa persetujuan Youra.

Chenle tidak ingin Youra semakin melampaui batas, bahkan disaat Chenle tau Youra ke club tadi dia sudah was was.

Chenle tidak pulang ke rumah, dia tidur diruang tamu. Berbaring disofa, menunggu sampai esok pagi, hanya demi menjaga gadisnya yang bahkan belum membalas perasaan Chenle.

Sebuah penantian yang tak berujung.

Mematikan ponselnya hingga tak sadar sudah beribu panggilan dari Dae Jung dan Yoola yang menumpuk.

Keesokan paginya...

Mata indah Chenle terbuka, tepat dihadapannya dia melihat putri cantik yang sedang memandangnya sendu, duduk ditepi sofa. Tubuh Chenle sudah terbungkus selimut.

Youra tersenyum ketika Chenle sudah bangun, ingin membangunkan karena hari ini mereka harus sekolah. Namun wajah Chenle yang damai tidak tega membuat orang lain membangunkannya.

Hingga Youra memutuskan untuk bolos saja, lagi pula dia juga sedikit pusing. Dia sudah mengirim pesan untuk Renjun agar Renjun menyampaikannya kepada guru Chenle.

Soal Youra? Anak gadis itu sudah dikenal jelek Dimata semua orang tidak ada yang peduli dengannya. Jadi Youra hanya bersikap santai saja walau dia tau dia akan ditulis Alfa.

"Pagi"Ucap Youra tersenyum.

Chenle membenarkan posisi nya menjadi duduk, mengucek mata lalu barulah nyawanya berkumpul.

"Ah? P-pagi"balasnya masih dengan nyawa yang baru setengah kumpul.

"Em Chenle? Apa tadi malam kamu yang?.."

Chenle teringat apa yang terjadi tadi malam, tatapan ngantuknya berubah menjadi dalam menatap mata gadis itu.

"Tenang saja aku tidak melakukan apapun denganmu, hanya menjagamu sampai disini"balas Chenle.

Dalam hatinya, Youra merasa sangat bersalah membuat Chenle repot karenanya. Kini Chenle sudah mengetahui sisi lainnya.

"Apa itu diri kamu yang sebenarnya?"Chenle menurunkan kakinya, sembari melipat selimut yang Youra berikan.

"A-aku hanya lelah, terkadang masalah yang aku terima membuatku ingin menyerah"gadis itu menunduk.

Ah jika Youra tau dia pasti akan menyesal karena menganggap dirinya lah Manusia paling lemah didunia padahal masalahnya tidak serumit hidup Chenle yang menyembunyikannya dengan senyuman.

Chenle mengangkat dagu gadis itu. Menatap mata itu sangat dalam. Youra saja gugup.

"Apa menurutmu itu salah?"ucap Chenle.

FIREFLIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang