Happy reading.......
.
.
.
.
.
.
.Chenle tidak terlambat kesekolah nya, walau dia dengan berat hati Meninggalkan Lala dan Sakura disana.
Seperti biasa dia langganan datang 5 menit sebelum bel.
Renjun sudah ada dikursi sembari membaca buku, ah memang kutu buku.
Chenle mengambil sesuatu dalam tasnya, setangkai ranting pohon yang dia ambil tadi lalu meletakkannya dimeja.
Renjun yang menyadarinya mengernyit bingung, cukup Jeno saja yang gila Chenle jangan.
"Bagaimana bisa kau mendapatkan bunga sakura dimusim dingin? Apa kau kemarin pergi ke Jepang lalu kembali ke sini?"tanya Renjun polos.
Chenle mengembuskan nafas nya, tangannya meneliti bunga itu. "Tidak perlu ke Jepang karena disini juga ada"
"Ada?"
Renjun menutup bukunya, sepertinya topik bunga Sakura yang Chenle bilang lebih menarik daripada buku yang kini terabaikan diatas meja.
Chenle tertawa "apa topik ini mengalihkan perhatian mu dari buku malang itu?"
Renjun memutar bola matanya jengah "mungkin, karena aku penasaran bagaimana bisa ada bunga sakura disini?"
"Ada saja, disuatu tempat"ucap Chenle.
"Bawa aku kesana aku juga ingin memetiknya"
Chenle menatap Renjun heran "apa kau juga suka bunga?"
Renjun gelagapan, dia kembali membuka bukunya. Lalu membacanya kembali.
Ya jika boleh jujur, Renjun suka dengan bunga Sakura, menurutnya Sakura itu indah, sangat memanjakan mata.
Chenle tertawa, dia menepuk pundak Renjun "kenapa harus berbohong? Kau tidak bisa berbohong dariku"
"Terserah"
"Jika ada waktu kita kesana, tenang saja!"
Dan guru masuk mengakhiri percakapan mereka.
***********
"LONJUNNNN! I'AM COMEBACK!!"
Ini jam istirahat, Renjun dan Chenle masih dikelas entah sedang apa, namun mendengar seruan itu dengan cepat Renjun langsung menyuruh Chenle bersembunyi.
"Tidak tidak! Ayo cepat sembunyi orang gila akan kesini"seru Renjun dia sudah bersembunyi dikolong meja.
Chenle diam dan bingung hingga akhirnya Jeno menghampiri Chenle.
Ah jadi orang gila yang Renjun maksud adalah Jeno. Ya kalau boleh jujur, Jeno memang manis namun gila dan lebih gilanya lagi dia pintar dan mendapat kelas A.
Ya...gila..
"Oh hai Chenle-ya"Sapa Jeno dengan eye smile nya.
"Oh, h-hai"Chenle menjadi gelagapan sendiri.
"Kau tau dimana Renjun?"
"Ah d-dia— AKHH!!"
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Renjun dengan sadisnya menginjak kaki Chenle agar tidak memberitahu Jeno dimana dirinya sekarang.
Jeno tersenyum puas "ah Lo dibawah Renjun-ah! Nggak usah sembunyi Lo!"
Sembari menonton film live persahabatan unik itu terlintas sesuatu dipikiran Chenle. Dia teringat seseorang, Chenle pergi dari sana membawa bunga sakura yang masih utuh dan meninggalkan kedua manusia yang satunya menghindar dan satunya lagi bucin parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREFLIES (END)
أدب المراهقينZhong Chenle, anak lelaki dengan paras rupawan dan hati yang teramat baik membuatnya dikagumi oleh semua orang, namun sayangnya dirinya sendiri tidak tahu jika hidupnya penuh dengan rahasia rahasia besar yang tersembunyi. Hingga suatu hari saat Desa...