42. Pergi

118 17 2
                                    


Happy reading.
.
.
.
.
.

Melepaskan pelukannya Jisung menatap gadis itu dalam "tidak ada waktu kita harus pergi"

Youra mengangguk, namun raut wajah Jisung berubah bingung "ah tapi gaunmu sangat besar, apa bisa kita berlari nanti?"

"Ah, iya"

"Sudahlah lupakan itu, tidak ada waktu kamu harus pergi" namun sebelum itu, Jisung mengambil sebuah Hoodie dan celana panjang dari lemari, lemari milik Youra.

Memasukan nya kedalam sebuah plastik "untuk apa Jis?"

"Ah ternyata aku lebih pintar darimu"Jisung terkekeh.

"Tentu untukmu lah, kau mau sepanjang hari bersama gaun raksasa itu?"

Youra memandang gaunnya dia mengangguk setuju "ah iya, memang lelaki itu pikirannya selalu logis"

"Memang!"

"Lalu kau? Kau akan pergi bersama ku kan?"tanya Youra dengan mata berbinar.

Jisung tidak tahan menatap mata indah itu, dia memalingkan wajahnya menutupi matanya yang berkaca-kaca.

"Tidak! Karena aku akan mengurus yang lain disini"

"Jisung, aku pasti merepotkan mu"

Selesai melipat bajunya Jisung menarik tangan Youra "ini adalah bukti aku mencintaimu"bisik Jisung sambil menutup pintu itu.

Hati Youra bertambah sakit ketika dua orang yang sangat mencintainya bekorban dalam hidupnya, Jisung dan Chenle.

Mereka berjalan mengendap-endap sampai pintu belakang, sesekali Jisung sedikit mengangkat gaun Youra untuk membantu gadis itu berjalan cepat.

Keduanya menghela nafas lega ketika sampai di tempat tujuan, penjaganya belum kembali.

"Kamu bawa ponsel kan?" Youra mengangguk.

"Bawa uang nggak?" Kali ini Youra menggeleng dia lupa.

Jisung mengambil sesuatu dari sakunya "aku harap ini cukup untukmu"Lelaki manis itu memberi beberapa uang ke gadisnya.

"Jisung..."lirih Youra.

Jisung menarik tangan Youra untuk menerima uangnya "ambillah ini untuk kamu makan nanti ketika lapar, maaf aku nggak bisa jagain kamu sampai selamat"ucap Jisung.

Youra menerimanya "Jisung aku nggak tau harus balas apa lagi"

"Nggak papa, ini demi kamu, aku tau hidup bersama ayahmu itu akan sengat membuatmu tertekan terlebih ayahmu seorang..."Jisung menggantung kalimatnya.

"Ah lupakan, kau juga sudah bekorban untuk ku dengan memutuskan ku waktu itu hanya untuk menyelamatkan harga diri ku, ini waktunya aku membalasmu, kamu berhak bahagia Youra"lanjut Jisung.

Youra diam dia hanya memandang manik indah itu dalam, menikmatinya hingga terhanyut. Jisung adalah cinta pertamanya tapi cinta pertama kadang tidak akan menjadi yang terakhir.

Di hati Youra sekarang sudah berganti Chenle.

Hingga taksi datang "Youra taksinya datang, ayo pergilah"

Namun Youra menggeleng "nggak! Kamu juga harus ikut Jisungie!"

Jisung menggeleng "nanti akan ketahuan aku membantumu kabur"

"Tapi nanti mereka pasti akan mencurigai mu"

"Tenang aku bisa bereskan semuanya"

"T-tapi aku takut Jisung, aku nggak tau harus kemana nantinya"

FIREFLIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang